Skip to main content

Dampak Proyek Pedestrian Jalan Raya Dharmahusada Resahkan Warga

Mediabidik.com - Dampak pembangunan proyek pedestrian milik dinas PU Bina Marga dan Pematusan (BMP) pemkot Surabaya di sepanjang Jalan Raya Dharmahusada tepatnya samping SMKN 5 Surabaya, menyisakan permasalahan bagi warga Dharmahusada Utara 10 Surabaya. Pasalnya 10 unit box culvert bekas ukuran 2x1meter serta bongkahan batu besar sisa proyek tersebut dibiarkan mangkrak begitu saja.

Ironisnya, walaupun proyek tersebut sudah selesai akhir Desember lalu, namun pihak PU Bina Marga dan Pematusan terkesan tutup mata. Sehingga lokasi tersebut sekarang muncuk PKL-PKL liar, selain itu menjadi tempat menaruh gerobak sampah liar serta tempat tidur bagi orang asing setiap hari, sehingga makin menambah kesan kumuh.

Hal itu disampaikan Setiyono salah satu warga Dharmahusada Utara 10 Surabaya saat ditemui dirumahnya mengatakan, kejadiannya tiga atau empat bulan lalu ada pekerjaan pedestrian di jalan raya Dharmahusada. Dari sekolahan SMKN 5 sampai kedutaan Jepang, semua dipasangi keramik, ya bagus sih.

"Lha, masalahnya sekarang baru timbul, karena waktu pengerja,an pergantian box culvert dari yang kecil diganti yang besar. Sekarang kan proyeknya sudah selesai, tapi, box culvert bekas ngak di gowo gowo (diangkut,red) sampai sekarang," terang Setiyono, Kamis (21/2/20).

Setiyono menambahkan, semenjak adanya box culvert disana, sekarang muncul PKL liar diantaranya, warung makan, tukang kunci, tukang stempel, jualan pohong keju, sampek di jalan raya tempat pedestrian itu. Selain PKL ditempat tersebut (lokasi box culvert, red) dijadikan tempat taruh gerobak sampah, ada sekitar 5-6 gerobak sampah yang setiap harinya ditaruh disitu.

"Sehingga lokasi tersebut menjadi kumuh, ironisnya lagi disitu (box culvert, red) setiap harinya dijadikan sebagai tempat tidur orang asing. Semakin menambah kesan kumuh, warga tidak ada yang berani negur, mereka hany bisa mengeluh," ungkapnya.

Sementara Erna Purwati Kepala Dinas Bina Marga dan Pematusan  (DBMP) kota Surabaya saat dikonfirmasi melalui pesan WA nya, tidak mau menjawab atau membalas dan terkesan tutup mata. (pan)

Foto : Box culvert bekas yang ada di jalan Dharmahusada Utara 10 yang di beralih fungsi tempat tidur warga liar.

Comments

  1. My name is Mrs Aisha Mohamed, am a Citizen Of Qatar.Have you been looking for a loan?Do you need an urgent personal loan or business loan?contact Dr James Eric Finance Home he help me with a loan of $42,000 some days ago after been scammed of $2,800 from a woman claiming to been a loan lender but i thank God today that i got my loan worth $42,000.Feel free to contact the company for a genuine financial service. Email:(financialserviceoffer876@gmail.com) call/whats-App Contact Number +918929509036

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni