Skip to main content

Dukung Kemajuan UMKM, Bank Jatim Salurkan CSR ke Pemkab Pamekasan

PAMEKASAN|Mediabidik.Com - Sebagai wujud upaya mendukung kemajuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) baru saja menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan berupa berbagai macam peralatan UMKM. 

Penyerahan bantuan CSR tersebut, diserahkan secara simbolis oleh Pemimpin Bank Jatim Cabang Pamekasan Dian Libriyanti kepada Pj Bupati Pamekasan Masrukin, di Pendopo Kabupaten Pamekasan, pada Rabu (14/11/2024).

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, peralatan UMKM yang diberikan kepada pelaku usaha tersebut terdiri dari beberapa jenis barang. Seperti mesin press tekiro, mesin pencampur pakan ternak 200 kg, mesin peniris minyak 2 liter, mesin gerinda makita 4 inc, oven gas, mesin ketam kayu meja duduk kafeer 30 cm, dan masih banyak lagi. "Semua itu kami berikan dengan tujuan untuk mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kualitas UMKM, dan menunjang produktivitas pelaku UMKM. Sehingga ke depannya diharapkan bisa berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan para pelaku usaha dan sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat di Kabupaten Pamekasan," paparnya.

Menurut Busrul, UMKM memegang peran yang sangat signifikan bagi perekonomian Jawa Timur maupun Indonesia. Kontribusi sektor ini menyebar ke berbagai aspek, tak hanya menjadi penggerak utama perekonomian negara, tetapi juga telah menjadi tulang punggung bagi masyarakat luas. UMKM juga berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja di Jawa Timur. Maka dari itu, penyerahan bantuan tersebut juga dalam rangka akselerasi UMKM agar naik kelas melalui peningkatan kapasitas produksi dan kualitas serta untuk meningkatkan skala usahanya. 

"Bank Jatim berkomitmen akan terus mendukung perkembangan UMKM. Tak hanya dari akses permodalan saja, tetapi kami senantiasa selalu support dalam hal pemasaran dan memberikan pendampingan agar UMKM tersebut memiliki pertumbuhan yang pesat. Sebab, dalam situasi ekonomi yang tak menentu seperti sekarang, UMKM lah yang bisa menjadi motor penggerak untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Karena skala usaha mereka yang kecil, maka UMKM cenderung lebih fleksibel menghadapi perubahan pasar," tegasnya.

Busrul juga menambahkan, bantuan CSR ini diberikan sebagai wujud kecintaan dan kepedulian Bank Jatim terhadap masyarakat Pamekasan, karena telah memberikan kepercayaan kepada perseroan untuk mengembangkan bisnis. "Kami tak hanya fokus dalam meningkatkan bisnis saja, tetapi kami juga mengejar nilai (value) yang bermanfaat kepada masyarakat. Seperti penyerahan peralatan kemasan produk ini, yang bisa menjadi stimulus bagi UMKM-UMKM di Pamekasan dalam meningkatkan kualitas produk. Sehingga ke depannya produk-produk mereka bisa masuk ke dalam pasar yang lebih luas dan mempermudah mereka untuk melakukan penetrasi pasar," ucapnya.

Sementara itu, Masrukin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bank Jatim atas bantuan kepada para UMKM. Pihaknya berharap semoga setelah ada peralatan baru ini, UMKM kian semangat dalam meningkatkan brand awareness dan kualitas produknya agar barang-barang yang dijual oleh mereka semakin dikenal dan dipercaya oleh konsumen maupun calon konsumen baru. "Selain itu, kami juga berharap melalui bantuan ini dapat menambah income dan mempermudah pelaku UMKM  dalam memproduksi barang. Contoh, mesin jahit yang awalnya manual, sekarang tak manual lagi. Dengan begitu penjualan dapat meningkat dan kesejahteraan UMKM bisa terwujud," pungkasnya. (rinto)

Caption: Pemimpin Bank Jatim Cabang Pamekasan Dian Libriyanti menyerahkan CSR secara simbolis
berupa berbagai macam peralatan UMKM kepada Pj Bupati Pamekasan Masrukin

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...