Skip to main content

Revitalisasi Alun-alun Merdeka Tengah Berlangsung, Bank Jatim Harap Bisa Tingkatkan Ekonomi Sekitar

SURABAYA|Mediabidik.Com - Revitalisasi Alun–Alun Merdeka Kota Malang sebagai bentuk sinergitas antara Bank Jatim dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih terus berlangsung hingga sekarang. Untuk progres saat ini sudah melewati berbagai macam tahapan. Mulai dari tahap perencanaan yang dilakukan oleh konsultan perencana dan tim teknis, hingga pengadaan konsultan pengawas sampai dengan pengadaan vendor pelaksana. Bank Jatim berkomitmen akan terus berupaya untuk melakukan percepatan dengan cara intens berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. 

Proses ini cukup memakan waktu, karena diperlukan koordinasi dan konsultasi dengan berbagai elemen masyarakat terkait revitalisasi ini agar sesuai dengan estetika dan harapan publik. Hal ini dilakukan demi menjadikan Alun-Alun Merdeka nantinya sebagai pusat kegiatan dan ruang publik kebanggaan Kota Malang yang selaras dengan nilai-nilai budaya dan keinginan berbagai elemen masyarakat, khususnya Kota Malang.

Corporate Secretary Bank Jatim Wioga Adhiarma Aji menjelaskan, revitalisasi yang berasal dari dana promosi Bank Jatim kurang lebih Rp 6 miliar tersebut, merupakan rangkaian kegiatan penambahan nilai aset dan fasilitas serta fungsi Alun-Alun Merdeka  sebagaimana yang telah disepakati. "Selain itu, juga sekaligus sebagai bentuk sinergi antara Bank Jatim dengan pemerintah dan masyarakat Kota Malang," jelasnya, pada Selasa (17/9/2024). 

Menurut Wioga, revitalisasi Alun-Alun Merdeka yang merupakan ruang terbuka publik ini, diharapkan bisa menambah keindahan dan meningkatkan daya tarik masyarakat maupun pengunjung saat datang ke Kota Malang. Sehingga icon Kota Malang dapat lebih kuat lagi. 

Adapun rencana revitalisasi yang dilakukan mencakup banyak hal. Antara lain, penambahan ornamen lampu taman, penambahan kursi, perbaikan air mancur, tambahan bunga, hingga perluasan arena playground. "Kami berharap alun-alun ini tak hanya sebagai tempat kegiatan masyarakat saja, tapi nantinya juga bisa menjadi pusat digital. Seperti pembayaran retribusi parkir dapat menggunakan aplikasi digital dan transaksi keuangan lainnya," ucapnya.

Wioga juga menegaskan, proses revitalisasi yang saat ini dalam tahap pengadaan vendor pelaksana nantinya diharapkan tak hanya menjadi objek wisata yang megah. Tetapi juga akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi setempat. "Tentu kami bersama dengan Pemkot Malang sangat memperhatikan agar revitalisasi tak mengurangi esensi dan nilai-nilai penting yang telah dimiliki oleh Alun-Alun Merdeka tersebut. Bahkan diharapkan setelah adanya revitalisasi dapat menambah nilai-nilai yang sudah ada. Semoga semuanya berjalan lancar dan dapat berkontribusi positif untuk Kota Malang dan Jawa Timur," paparnya.

Pj Wali Kota Malang beberapa waktu lalu juga menyampaikan, dalam upaya revitalisasi kawasan Alun-alun Merdeka ini, Pemkot Malang tak hanya berfokus pada mempercantik kawasan alun-alun saja. Akan tetapi juga menitikberatkan pada sisi historis seluruh kawasan di sekitar Alun-alun Merdeka sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan Kota Malang itu sendiri. 

Melihat antara Kayutangan Heritage, Alun-alun Bundar, Alun-Alun Merdeka, Masjid Jami', Gereja Imanuel, dan Pendopo Kabupaten Malang merupakan satu kesatuan. "Kita harapkan akan adanya sinergi serta hubungan fungsional yang baik. Nampaknya dengan revitalisasi ini, bisa menjadikan seluruhnya menjadi kawasan yang nantinya menjadi kebanggaan Kota Malang," jelasnya. (rinto)

Caption: Progres Alun-Alun Merdeka Kota Malang. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...