Skip to main content

Dewan : Sister City Peluang Potensi Pasar Expor Batik Surabaya

Mediabidik.com – Walikota Surabaya Eri Cahyadi dalam event 'Karnaval Nang Tunjungan' akhir pekan lalu (30/10/22) menyatakan, Surabaya akan mengembangkan pasar ekspor batik ke mancanegara.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Akhmad Suyanto mengatakan, peluang potensi pasar ekspor batik Surabaya terbuka lebar.

"Terutama negara yang memiliki kerjasama Sister City dengan Surabaya seperti, Korea Selatan, Jepang, China, Turki, Hongkong," ujarnya di Surabaya, Senin (31/10/22).

Ia menjelaskan, Indonesia yang merupakan amazing market atau pasar berkembang bagi negara di dunia, Kota Surabaya menjadi kota yang memiliki potensi pasar ekspor dari hasil produknya.

" Ya seperti produk batik ini, peluang market ekspor nya terbilang sangat terbuka, utamanya negara yang sudah terjalin sister city dengan Surabaya," tegas politisi senior PKS Surabaya ini.

Akhmad Suyanto menyarankan, sebelum melakukan ekspor batik,  sebaiknya harus dilihat dulu kebutuhan pasar luar negeri seperti, corak batik, design, untuk kebutuhan konsumen luar negeri.

"Tentu simbol Surabaya menjadi ciri khas batik yang akan di ekspor, sehingga eksistensi Surabaya di negara-negara yang sudah terjalin sister city tetap ada," tutur Akhmad Suyanto.

Dirinya menerangkan, batik itu merupakan tradisi kekayaan nusantara dimana harus diuji secara kualitas seiring dengan waktu. Contohnya, ada batik tulis dengan bahan dasar kain katun biasa (low), ada kain yang kelas menengah (middle), dan kelas atas (high class).

Ketiga level batik ini, tambah Akhmad Suyanto, kalau mau bidik pasar batik di segmen low tentu pasarnya berbeda. Dan kalau mau bersaing di segmen fashion  tentu bahan kain batiknya juga berbeda.

Nah dari ketiga segmen pasar batik yang saya sebut diatas tadi, kata Akhmad Suyanto, sebelum melakukan ekspor, kualitas batik harus diutamakan karena konsumennya orang luar negeri.

"Tapi secara amazing market, Surabaya memiliki potensi pasar ekspor cukup besar," pungkasnya. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh