Skip to main content

Progres JLLB Raya Sememi Saat Ini Dalam Tahap Pemasangan Balok Gider di Sisi Barat

Mediabidik.com - Pemasangan balok gider bentang 50 meter diatas rel kereta api proyek Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dijalan Raya Sememi saat ini sudah terpasang 4 balok disisi sebelah barat. 

Adi Gunita Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) kota Surabaya mengatakan, pemasangan balok gider bentang 50 meter diatas rel sudah mulai Senin (31/10/2022) kemarin, alhamdulillah pernah tanggal 2 November sudah terpasang 3 gider yang terpasang. Kita coba selesaikan dalam waktu 10 hari, untuk satu pilarnya itu terpasang 10 gider, mungkin insha allah selesai pada tanggal 9 November 2022.

"Setelah itu selesai terpasang satu pilar, nanti kita akan bongkar pasang terkait dengan crane nya untuk kita alihkan ke sisi timurnya. Mungkin butuh waktu kurang lebih 10 hari baru kita pasang lagi untuk 10 gider yang sisi timur dengan durasi waktu sama dengan yang sisi barat 10 hari juga." terang Adi kepada Bidik, Kamis (3/11/2022). 

Adi menambahkan, yang kita harapkan dalam proses pemasangan itu kita ngepaskan dengan kondisi lapangan, semoga cuaca juga bersahabat juga. Karena bila kondisi hujan kita tidak bisa melakukan launching gidernya, karena berkaitan juga jadwal lintasan kereta api hanya kita diberikan waktu sper pagi antara jam 8 - 9 00, jam 10 sampai jam 11 pagi, jadi waktu memang terbatas. 

"Sore ngak bisa, karena waktu yang paling panjang diberikan PT KAI paling panjang pagi sekitar 80 menitan." ujar Adi. 

Jadi kalau siang atau sore, lanjut Adi cuma jedahnya 30 menitan, kita butuh proses untuk meluncurkan gider itu butuh waktu kurang lebih 70 sampai 80 menit, sampai itunya terinstal. 

"Kalau malam ngak boleh, cukup pagi sama siang saja, karena resikonya besar." pungkasnya. 

Hal senada juga di sampaikan Iwan Tri Estianto Project Manager PT Dewanto selaku pelaksana proyek JLLB jalan Raya Sememi Surabaya mengatakan, progres masih on schedule, terakhir sampai 3 November sudah mencapai 67,6 persen. 

"Lingkup pekerjaan kita di tahap tiga ini pembuatan 6 buah pilar, terus pemasangan balok gider, 8 span balok, termasuk 2 span diatas rel kereta api." ujar Iwan. 

Soal kendala dilapangan, dia menjelaskan, sebenarnya kalau kendala secara teknis tidak ada, kalau non teknis saja. Jadi kita butuh kordinasi inten dengan pemilik lahan (PT KAI), kordinasi terkait windo time yang diberikan mereka diposisi jam berapa menit. 

"Akhirnya disepakati jam 10 plus 80 menit, untuk bisa kosong yang bisa kita kerjakan. Jadi 80 menit itu kemampuan kita pasang satu balok, jadi minim satu hari satu balok dan sekarang sudah 4 balok." jelasnya. 

Perihal windo time yang diberikan PT KAI, Iwan mengatakan, kita masih optimistis dan berdoa, karena faktor cuaca kalau hujan pekerja repot untuk menindaklanjuti, bukan masalah pemasangannya, persiapan sebelum pemasangan. 

"Jadi fase pemasangan gider ini, barang terkirim dari pabrik ada proses setting, leveling, instal strac, terus strasing (ditarik), matching, brooting, baru siap angkat itu butuh waktu juga dan terpengaruh cuaca. Dari target yang dikasih KAI agak berat, ya kemampuan kita overtime, overtime pun ngeles-ngeles nek udan leren nek ngak udan diteruskan, supaya waktu yang dikasih KAI terpenuhi. Karena sama KAI terbentur Nataru." paparnya. 

"Sebenarnya kalau Nataru itu, kalau KAI biasanya H-7 cuma kita kasih sperti seminggu lah, kalau ada apa-apa, jadi ngak nabrak H-7. Kalau kontrak kita dengan pemkot sampai akhir Desember harus selesai." pungkasnya. (red) 

Teks foto : 4 Balok gider bentang 50 meter terpasang diatas rel kereta api jalan Raya Sememi. 



Comments

Popular posts from this blog

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar

Selain Bangun Pasar Karah, Ada 6 Pasar Tradisional yang Jadi Prioritas Tahun Ini

SURABAYAIMediabidik.Com - Tahun ini pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPR KPP) akan membangun Pasar Modern di Jalan Karah dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliiar dengan luas lahan 6000 M2.  Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPR KPP kota Surabaya mengatakan, itukan relokasi dari pasar tradisional di seberang jalan yang kondisinya tidak layak, arahan bapak walikota semua pasar yang pedagangnya tumpah ke jalan harus masuk kedalam. Seperti pasar Keputran, pasar Simo , Tembok, pabean dan Karah jadi prioritas bapak walikota. "Pasar Karah ini kan sudah tidak layak pasarnya, jadi mereka makan jalan/gang dan mereka akan dirapikan dan ditata semua di lokasi baru. Nantinya bekas pasarnya dibuat gedung serbaguna untuk kepentingan warga setempat. "ujar Iman kepada media ini, Kamis (18/1/2024).  Masih menurut Iman, rencana relokasi pasar itu sudah rencana lama dari dulu, namun dikarenakan kena Covid jadi rencana itu ter

PT Nitra Farmasi Edarkan Alkes Import Ilegal Asal Jepang

SURABAYA (Media Bidik) – Peredaran alat kesehatan(Alkes) produk Fuji Phycon asal Negeri Matahari Terbit (Jepang) yang sudah masuk ke Indonesia melalui Distributor tunggal PT Nitra Farmasi yang berkantor di jalan Percetakan Negara V No 10 Jakarta, ironinya alat kesehatan asal Jepang  yang diedarkan oleh PT Nitra Farmasi di Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta di seluruh Indonesia, ternyata belum mempunyai IPAK(Ijin Penyaluran Alat Kesehatan) dari Departemen Kesehatan RI sesuai Permenkes No 1191 Tahun 2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan(Alkes) dan Permenkes No 1190 Tahun 2010 tentang Ijin Edar Alkes. Perusahaan perdagangan farmasi milik Jarmansjah Joesoef  disinyalir melanggar Pasal 196 Undang-Undang  No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan bisa diancam kurungan penjara selama 15 tahun atau denda sebesar Rp 15 milliar. Padahal perusahaan perdagangan farmasi milik pengusaha asal Padang Sumatera Barat ini sudah berdiri sejak tahun 2004 namun hingga kini belum meng