Skip to main content

Dewan Berharap Disbudporapar Lebih Masif Sosialisasikan Beasiswa Pemuda Tangguh

Mediabidik.com - Hasil rapat dengar pendapat antara Komisi D DPRD Kota Surabaya dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya mebghasilkan beberapa poin penting. Salah satunya terkait sosialisasi yang dianggap kurang masif dan keterbatasan masyarakat dalam membuka aplikasi dimaksud. 

Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan bahwa terkait progres ketercapaian pelaksanaan program beasiswa pemuda tangguh. Pertama untuk program beasiswa perguruan tinggi, masih ada sekitar 784. 

"Kemudian sudah ada yang masuk sekitar seribuan lebih. Tinggal dilakukan verifikasi dan malam ini akan ditutup pukul 24.00 wib. Tinggal verifikasi, karena memang banyak banget yang kemudian masuk. Sedangkan kuota kita tinggal 784 tadi. Sekitar 1200 datanya sudah masuk," ujarnya, Selasa (15/11/2022) sore di Gedung DPRD Kota Surabaya. 

Menurut Khusnul Khotimah, tentang SMA/SMK sederajat, memang pihaknya merasa agak miris. Karena Disbudporapar ternyata memang diawal itu hanya mampu mencairkan sekitar 884. Sampai sekarang ini memang sudah ada sekitar 5.000 an lebih. 

"Artinya masih ada sisa, karena ngitungnya ini dengan sisa jumlah uangnya ada itu cukup untuk 16.000 siswa SMA SMK sederajat yang bisa dimaksimalkan," urainya. 

Legislator asal Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, dalam kurun waktu yang tersisa ini. Tinggal beberapa pekan, sampai tanggal 25 Desember mereka berusaha keras untuk bisa sampai di posisi 13 ribu siswa. 

"Nah, sejam kemudian bahwa program ini dalam proses on the road ya on the track gitu ya, terus berjalan memang saya minta untuk terus melakukan sosialisasi,"harapnya. 

Khusnul menyebutkan bahwa beberapa kendala di lapangan itu diantaranya adalah satu banyak masyarakat yang tidak mampu, ternyata putra-putrinya itu sudah mendapatkan program Indonesia pintar atau sudah dapat Kartu Indonesia Pintar, sehingga mereka tidak bisa dapat double. 

"Kedua itu ada yang kemudian tidak "aware", artinya tidak semua orang itu memahami bahwa digitalisasi itu penting jadi kayaknya masih berharap ada informasi berbasis tentang itu dalam bentuk flyer atau yang lainnya," terangnya. 

Namun demikian Khusnul Khotimah menyatakan bahwa untuk perguruan tinggi dirinya menilai sudah on the track. Karena serapannya juga cukup bagus. Dia menguraikan, antusiasme masyarakat yang cukup tinggi menjadi poin plusnya. 

"Nah tinggal kuota yang tersisa ini yang kemudian juga ada waiting list di sini ada 300-an itu juga itu diantaranya adalah hasil outreach dari Lurah, Camat. Kalau yang SMA/SMK sederajat saya kira serapannya tidak bagus," tukas Khusnul Khotimah. 

Sementara itu, Yanuar Hermawan selaku Kabid Kepemudaan Disbudporapar Kota Surabaya menerangkan bahwa untuk SMA/SMK Sederajat sampai saat ini kita sudah membuatkan 3.000 buku tabungan, yang sudah cair dari tabungan itu sudah 1900 lebih, hampir 2.000 

"Untuk Mahasiswa hari ini pendaftaran terakhir dan akan kami tutup pada pukul 23.59 wib. Slot yang tersisa sekitar 700an. Sampai pukul 09.00 wib hari ini sudah masuk 1.100 lebih. Nanti kami proses verifikasi," bebernya. 

Pria yang akrab disapa Wawan ini menyebutkan diprioritaskan untuk warga yang tidak mampu. Kedua, warga kota Surabaya dan dari perguruan tinggi yang sudah bekerja sama dengan pemerintah kota Surabaya. 

"Untuk penyerapan kami masih menjalankan yang terbaik sampai akhir tutup buku," tutup Yanuar Hermawan  (red)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh