SURABAYA|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus berkomitmen untuk menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan sekaligus menjadi BPD yang memiliki keunggulan kompetitif.
Sesuai dengan visinya untuk menjadi BPD nomor satu di Indonesia, pada tahun 2025 ini Bank Jatim berfokus pada 3 sasaran utama. Yaitu peningkatan kualitas aset dan liabilitas, pendalaman ekosistem digital, dan peningkatan skala bisnis.
Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo menjelaskan, dalam poin peningkatan kualitas aset dan liabilitas, Bank Jatim menekankan pada pertumbuhan bisnis yang berfokus pada kualitas aset yang baik dan pertumbuhan dana yang berkelanjutan. Kemudian, penyaluran kredit disalurkan secara prudent dan selektif, memiliki profil risiko yang terukur serta prospek yang baik dan peningkatan dana pihak ketiga yang berkelanjutan. "Peningkatan kapasitas bisnis Bank Jatim dilakukan melalui pendalaman ekosistem digital dengan cara mengintegrasikan semua lini bisnis dari pasar yang menjadi pangsa pasar terbesar Bank Jatim, baik dari sektor keuangan pemerintah daerah, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), maupun masyarakat ke dalam ekosistem layanan digital yang mudah, cepat, dan aman," paparnya, pada Kamis (30/10/2025).
Selanjutnya, sebagai upaya untuk meningkatkan skala bisnis, selain melalui pertumbuhan secara organik, Bank Jatim memiliki keyakinan bahwa pertumbuhan bisnis juga dapat dipercepat melalui aksi korporasi. Sejak akhir tahun 2024, Bank Jatim telah melakukan aksi korporasi berupa penyertaan modal kepada BPD melalui pola Kelompok Usaha Bank (KUB) dan penerbitan obligasi.
Winardi menerangkan, setelah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk berKUB dengan Bank NTB Syariah, di tahun ini Bank Jatim akan melanjutkan proses KUB dengan empat BPD yang sudah menandatangani Share Holder Agreement (SHA). "Seperti halnya aksi korporasi suatu bisnis pada umumnya, KUB membutuhkan langkah dan perhitungan bisnis yang akurat, termasuk dukungan dari masing-masing Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan OJK tentunya. Dapat kami sampaikan juga, bahwa pada 30 September 2025, Bank Jatim telah melakukan penyertaan modal sebesar Rp 100 miliar kepada Bank NTT sebagai proses pembentukan KUB. Diharapkan dalam waktu dekat, OJK akan memberikan izin efektif untuk pelaksanaan konsolidasi antara Bank Jatim dengan Bank NTT," tegasnya.
Sementara itu, atas beberapa tantangan yang telah dihadapi, baik yang bersifat eksternal maupun internal, Bank Jatim nyatanya mampu mencatatkan performa positif per September tahun 2025. Kinerja keuangan ini merupakan konsolidasi yang juga mencakup kinerja anggota KUB. Secara konsolidasi, kinerja Bank Jatim di bulan September 2025 cukup baik. Untuk nilai aset berada di Rp 125,1 triliun atau tumbuh 17,3 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan aset mayoritas berasal dari kontribusi aset produktif seperti peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp 80,2 triliun atau meningkat 29% YoY dan pengelolaan dana pihak ketiga sebesar Rp 99,3 triliun atau naik 13,5 %YoY. Nah, atas pengelolaan aset tersebut, Bank Jatim mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,10 triliun atau meningkat 29,25% YoY.
"Di tengah tantangan ekonomi dan dinamika dunia usaha, Bank Jatim melihat, bahwa pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh seiring masih terdapat permintaan kredit. Namun, dengan mencermati kondisi yang ada, Bank Jatim kini memang lebih fokus pada kualitas penyaluran kredit dan keberlanjutan dari perseroan," ungkap Winardi.
Kemudian untuk laba bersih di Triwulan III ini, secara konsolidasi mencatatkan angka sebesar Rp 1,14 triliun atau tumbuh 23,5% YoY. Di sisi pengelolaan aset sendiri, Bank Jatim berhasil menghasilkan pendapatan bunga sebesar Rp 7,42 triliun dengan nilai pendapatan bunga bersih sebesar Rp 5,10 triliun atau tumbuh sebesar 29,2 % YoY.
Adapun salah satu kekuatan Bank Jatim untuk mendukung kinerja adalah jumlah jaringan konvensional yang tersebar di seluruh pelosok wilayah regional dan didukung dengan jaringan digital online untuk mempermudah konektifitas transaksi keuangan masyarakat. JCONNECT sebagai brand digital Bank Jatim sukses mengalami peningkatan, baik dari sisi pengguna maupun utilitas transaksinya. "Untuk mengantisipasi dinamika serta dalam upaya mendukung ekspansi bisnis dan memperkuat struktur pendanaan serta likuiditas, Bank Jatim di awal September 2025 juga telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan Tahap 1 sebesar Rp 2 triliun yang terbagi dalam 2 tenor, yaitu tenor 3 tahun dengan Coupon Yield 6,4% dan tenor 5 tahun dengan Coupon Yield 6,7%. Penerbitan Obligasi ini mendapat respon yang cukup baik, oversubscribe sebanyak 1,15x," tutup Winardi. (rinto)
Caption: Kinerja Bank Jatim positif dan konsisten mendorong peningkatan skala bisnis.
Comments
Post a Comment