Skip to main content

Realisasikan Program Lontong Kupang, Dispendukcapil Gandeng Kemenag

Mediabidik.Com– Dispendukcapil Kota Surabaya sedang mempersiapkan terobosan baru dari program Lontong Kupang (Layanan Integrasi Kependudukan antara Dispendukcapil, Pengadilan Agama, Kementerian Agama Kota Surabaya) yaitu, warga yang baru pertama kali menikah, selain dapat buku nikah langsung bisa dibuat kan perubahan di Kartu Keluarga atau KK.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, untuk merealisasikan program baru dari Lontong Kupang, pihaknya telah bertemu dengan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya, Senin pagi (10/04/2023).

"Kita ekpansi program Lontong Kupang, yaitu warga yang baru menikah bisa dibuatkan perubahan KK nya langsung di KUA," ujarnya kepada media di Surabaya, Senin (10/04/2023).

Agus Imam Sonhaji menerangkan, tahap awal besok Selasa (11/04/2023) Dispendukcapil Kota Surabaya akan melakukan pelatihan, bagaimana seluruh petugas KUA di Surabaya diajari dan menggunakan aplikasi "Lontong Kupang".

"Ini memudahkan warga yang hendak menikah pertama kalinya dan belum pernah nikah, datang ke KUA langsung selesai semua data administrasi kependudukan nya, dengan langsung ada perubahan KK," terang Agus Imam Sonhaji.

Dirinya berharap, ketika petugas KUA dilatih untuk mengintegrasikan kebutuhan administrasi nikah, maka tinggal tunggu tindakan dan arahan dari Walikota Eri Cahyadi dan Kepala Kemenag Surabaya.

"Setelah disetujui maka akan di lounching oleh Walikota Eri Cahyadi. Jadi fasilitas dari program Lontong Kupang bertambah lagi," tuturnya.

Ia kembali mengatakan, sejak aplikasi Lontong Kupang di lounching akhir 2021 lalu, banyak warga memanfaatkan program tersebut, guna mendapatkan buku nikah.

Karena, kata Agus Imam Sonhaji, sebelum ada program Lontong Kupang, banyak warga yang sudah nikah tapi belum punya buku nikah.

"Artinya, menikah sah secara agama namun belum tercatat oleh negara. Dengan aplikasi Lontong Kupang maka mereka yang belum punya buku nikah dari KUA, langsung bisa dibuatkan buku nikah," jelasnya. 

Agus Sonhaji kembali menjelaskan, bahwa melalui aplikasi Lontong Kupang, warga dapat mengurus peradilan pernikahan yang belum dilaporkan secara resmi ke Kantor Urusan Agama (KUA) dan Dispendukcapil tanpa harus datang ke kantor terkait. 

Sebab, aplikasi ini dapat diakses melalui online atau langsung mendatangi kelurahan setempat.

"Prosesnya cepat, cukup ke kelurahan lewat aplikasi Lontong Kupang, langsung diproses teman-teman Pengadilan Agama, Kemenag dan Dispendukcapil bersamaan karena pakai aplikasi. Setelah semua komplit, ditentukan harinya kapan, sidang sekaligus di situ," pungkasnya. (red)

Teks foto : Agus Imam Sonhaji Kadispenduk Capil saat berkunjung di kantor Kemenag Surabaya. 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh