Skip to main content

Aning : Pedestrian Baru Harus Mampu Atasi Kemacetan di Surabaya

Mediabidik.Com– Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati, ST menilai, pembangunan pedestrian baru benar-benar harus mempu mengatasi kemacetan di Surabaya.

Seperti diketahui, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota  Surabaya, akan membangun pedestrian baru di tiga kawasan dengan nilai anggaran sebesar Rp15 miliar.

"Harus dimaknai fungsi pedestrian itu apakah hanya berfungsi sebagai estetika badan jalan saja, apa juga untuk pejalan kaki, atau berfungsi mengurangi kemacetan. Jadi lintas OPD juga harus dikomunikasikan, sebelum buat pedestarian baru,"ujar Aning Rahmawati di Surabaya, Selasa (11/04/2023).

Ia menjelaskan, ada 25 titik kemacetan di Surabaya dan solusinya adalah menambah ruas badan jalan atau pedestrian. Jadi jangan sampai penambahan pedestrian, problem sosial soal kemacetan malah tidak terselesaikan. 

"Pedestrian itu kan terkait dengan jalan, sehingga harus dikomunikasikan juga dengan Dinas Perhubungan sekaligus bisa menganalisa bagaimana mengurai kemacetan, bukan tambah macet ketika ada pedestarian baru,"tegas politisi PKS Kota Surabaya ini.

Aning Rahmawati menerangkan, pedestrian baru juga harus bisa mengintegrasikan dengan transportasi publik yang menjadi prioritas pembangunan Kota Surabaya sampai tahun 2024. 

Sehingga, jelas Aning, dari sini DSDABM Kota Surabaya harus bisa menganalisa, apakah pedestrian baru yang akan dibangun apakah itu terkoneksi dengan kebutuhan akses transportasi publik.

"Disini fungsi pedestrian itu berfungsi, jadi tidak hanya sekedar estetika bahu jalan saja. Tapi memang betul-betul difungsikan untuk mengurai kemacetan di Kota Pahlawan ini,"tutur Aning Rahmawati.

Lebih lanjut Aning mengatakan, pedestrian juga harus bisa menjadi bahu jalan khusus untuk transportasi publik. Karena, di RPJMD Kota Surabaya 2021-2026 prioritas adalah pembangunan transportasi publik yang terintegrasi.

"Otomatis pedestrian ini juga harus terkoneksi kan dengan transportasi publik di Surabaya, harus bisa mengurai kemacetan, mempermudah halte-halte yang ada agar tidak terhalang dengan pedestarian,"terang Aning.

Karena, tambah Aning, beberapa pedestrian yang ada ternyata tidak konek dengan penyiapan sarana dan prasarana transportasi publik.

"Sehingga menimbulkan problem dari halte-halte yang ada di Surabaya. Jadi kami minta ada koordinasi antara DSDABM dengan Dishub Surabaya, agar nantinya terealisasi juga sarana dan prasarana transportasi publik, terutama halte,"ungkap Aning Rahmawati.

Sebelumnya, Senin kemarin (10/04/2023) Kabid Jembatan dan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Adi Gunita mengatakan tiga pedestrian baru tersebut akan dibuat di Jalan KH Mas Mansyur, Gembong dan Dharmahusada. Masing-masing panjang pedestarian bervariasi sekitar 900 meter dan 800 meter.

"Kalau yang di Jalan KH Mas Mansyur dan Gembong hampir 1 kilometer (900 meter) sedangkan di Jalan Dharmahusada sepanjang 800 meter," pungkas Adi Gunita. (red)

Teks foto : Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...