Skip to main content

Bank Jatim Dukung UMKM Perluas Pasar dalam Gelaran Misi Dagang Banjarmasin

BANJARMASIN|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus mendukung penuh program Pemerintah Provinsi Jawa Timur, salah satunya memperkuat koneksi perdagangan dalam negeri melalui gelaran Misi Dagang dan Investasi. 

Hal ini diwujudkan dengan mengikutsertakan beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Binaan Bank Jatim dalam Misi Dagang yang dilaksanakan di Banjarmasin. 

Misi Dagang dan Investasi yang berlangsung di Hotel Galaxy Banjarmasin, pada Rabu (17/9/2025) tersebut, dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin yang hadir mewakili Gubernur Kalsel, dan Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah.

Umi menjelaskan, misi dagang merupakan wadah untuk mempertemukan pelaku UMKM antar daerah atau provinsi dengan pembeli. Selain pertemuan pelaku usaha, gelaran ini juga menjadi gerbang pertukaran sosial budaya antar daerah. "Kami saat ini memang terus berupaya untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan. Bank Jatim sangat mendukung UMKM dalam mengembangkan usahanya. Nah, salah satu misi Bank Jatim pada kegiatan ini adalah membantu UMKM Binaan untuk memperluas jaringan pasar dan mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan antara Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Selatan," paparnya.

Terdapat tiga UMKM Binaan Bank Jatim yang diikutsertakan pada gelaran tersebut. Antara lain produk sambal dari UMKM Sambal Bu Luthfi, produk kerajinan tas anyaman dari UMKM RaciQ, dan produk batik khas Mojokerto dari UMKM Batik Erna. Produk-produk unggulan UMKM Binaan Bank Jatim ini, diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di daerah Kalimantan Selatan. "Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus, sehingga dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional," ungkap Umi.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Bank Jatim juga mempersembahkan mahakarya batik Kota Mojokerto, Batik Erna Surodinawan dan fashion batik nan elok dari Rasuan Lampahan by Lyna Desriana. Berbagai motif unggulan batik sukses ditampilkan oleh Raka-Raki Jawa Timur dalam pagelaran Misi Dagang ini. "Pertunjukan wastra batik ini merupakan salah satu cara Bank Jatim untuk melestarikan dan menggairahkan masyarakat dalam hal mencintai warisan leluhur, khususnya bagi generasi muda. Semoga ke depannya masyarakat peminat batik semakin meningkat dan batik Indonesia bisa semakin dikenal di kancah internasional," terang Umi. 

Adapun gelaran ini sukses mencatatkan hasil yang membanggakan. Dalam satu hari pertemuan, pelaku usaha dari kedua daerah berhasil menorehkan nilai transaksi hingga Rp 1,661 triliun. Dari jumlah itu, Jawa Timur mencatat penjualan sebesar Rp 1,574 triliun, sementara pembelian produk dari Kalimantan Selatan mencapai Rp 86,8 miliar.
 
Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi atas antusiasme tinggi para pelaku usaha, baik dari Jatim maupun Kalsel. Ia menegaskan, bahwa misi dagang ini bukan sekadar ajang transaksi dagang, melainkan ruang memperkuat sinergi dan jejaring lintas daerah. "Animo dari pelaku usaha Kalimantan Selatan selama 42 kali misi dagang ini mencapai titik yang luar biasa, bukan hanya jumlah, tetapi juga omsetnya. Mari kita saling menguatkan sinergi, kolaborasi, dan jejaring, baik di dalam maupun luar negeri," tegas Khofifah.
 
Produk-produk unggulan Jatim yang banyak diminati meliputi, telur, daging ayam, ternak sapi dan kambing, kopi, buah apel dan jeruk, rempah, pupuk, bahan bangunan, produk fashion, hingga mesin las dan liquid brown sugar. Sementara dari Kalsel, produk yang diminati antara lain, arang halaban, arang batok kelapa, veneer kayu, hasil perikanan seperti bandeng, patin, dan udang, serta frozen food.

Sementara itu, Muhammad Syarifuddin juga menyebut, bahwa misi dagang ini membuka momentum istimewa bagi kedua provinsi. "Gelaran misi dagang membuka momentum istimewa untuk memperluas jejaring bisnis dan membuka potensi kerja sama. Kami harap nilai transaksi misi dagang dapat mencatatkan angka yang menggembirakan, sehingga menjadi stimulus ekonomi bagi kedua daerah," ujarnya. (rinto)

Caption: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah saat meninjau stan UMKM Binaan Bank Jatim. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni...