Skip to main content

Dewan Setuju DLH Surabaya Tambah Truk Compactor

Mediabidik.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya telah menyiapkan anggaran untuk menambah pengadaan truk compactor atau kendaraan pengangkut sampah yang anti bau. Sebab, nantinya, semua truk pengangkut sampah akan diganti oleh truk compactor.

Seperti diketahui Kepala DLH Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro Senin lalu (27/06/22) mengatakan, tahun 2022, DLH membeli 2 truk compactor dengan ukuran 10 meter kubik dan 2 unit untuk ukuran 6 meter kubik. Total pengadaan 4 kendaraan pengangkut sampah.

Saat dikonfirmasi soal ini, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Elok Cahyani mengatakan, rencana DLH tersebut memang sedikit sempat dibahas di Komisi C. Namun menurut saya pribadi,  penambahan truk compactor harus dibarengi dengan teknologi pengelolaan sampah.

"Saya dengar juga Pemkot Surabaya rencana beli alat Dryer ke ITS, yaitu alat untuk mengeringkan sampah agar dibakarnya cepat kering dan bisa menjadi pupuk. Jadi itu bisa menjadi solusi menekan bau sampah yaitu, truk compactor dan teknologi dryer," ujarnya, Jumat (01/06/22).

Ia menambahkan, secara pribadi saya setuju adanya penambahan truk compactor dan perlu alat Dryer yang kini masih proses pembuatan di ITS. Jika alat ini sudah bisa di pakai, tentu pengelolaan sampah di Surabaya lebih modern.

"Misalnya, sampah tidak akan menumpuk lebih lama, begitu sampah ke TPS langsung di Dryer atau dibakar dan limbahnya bisa bermanfaat untuk pupuk," ungkap politisi milenial Partai Demokrat.

Sementara Anggota Komisi C lainnya, Buchori Imron mengatakan, penambahan truk compactor memang sudah dibahas di Komisi C dan komisi setuju untuk ditambah. 

"Jika perlu jangan hanya tambah truk compactor yang besar, tapi truk yang kecil juga sangat dibutuhkan, agar bisa masuk ke jalan-jalan kecil di pinggir Surabaya," kata Buchori Imron.

Mantan Ketua PPP Kota Surabaya ini mengakui, Komisi C sudah diajak bicara dengan DLH Kota Surabaya perihal penambahan truk compactor sekaligus anggaran untuk beli truk nya. 

"Kami minta di Perubahan Anggaran Keuangan atau PAK tahun ini, anggaran untuk beli unit truk compactor sudah bisa direalisasikan. Untuk nilai rupiahnya saya masih belum tahu pasti, namun jika anggarannya cukup ya cepat terealisasi," pungkas Buchori Imron.

Seperti diketahui, hingga saat ini, DLH telah memiliki 49 unit truk compactor dengan ukuran 10 meter kubik dan 4 unit truk yang berukuran 6 meter kubik.

Meski demikian, DLH juga masih menggunakan kendaraan pengangkut sampah lama atau truk amrol. Terdapat 23 unit truk amrol dengan ukuran 14 meter kubik dan 16 unit truk dengan ukuran 8 meter kubik.(red)

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama