Skip to main content

Jelang Idul Adha, DKPP Surabaya Turunkan Tim Untuk Periksa Hewan Kurban

Mediabidik.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual pedagang dari luar daerah. Ini untuk memastikan daging hewan kurban itu layak dikonsumsi warga Surabaya.

Kepala DKPP Surabaya, Yuniarto Herlambang mengatakan tidak hanya kesehatan hewan kurban, pemeriksaan dilakukan terhadap asal hewan dan para pedagangnya. Pemeriksaan yang dilakukan tim DKPP Surabaya dimulai 13 Juli hingga 31 Juli.

"Pengawasan ini dilakukan untuk menjaga agar hewan yang dipotong sehat dan dagingnya baik, layak dikonsumsi manusia." ujar dia.

Ditanya pengecekan hewan kurban akan dilakukan di berapa titik penjualan hewan kurban? Herlambang menegaskan tidak mematok berapa lokasi, tapi diharapkan  melakukan pengecekan sebanyak mungkin lokasi-lokasi yang jadi penjualan hewan kurban. Untuk itu, tim dari DKPP yang berjumlah 60 personel akan disebar di Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Selatan, dan Surabaya Pusat.

Sebagai pelaksana teknis, DKPP nanti akan mendatangi titik penjualan hewan kurban untuk melakukan pemeriksaan hewan yang dijual. Dan, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. 

"Mereka nanti akan mendapatkan kartu hasil pemeriksaan. Kartu itu adalah jaminan bagi masyarakat yang akan membeli, bahwa hewan kurban di sana  sudah diperiksa. Kalau ada yang sakit kita beri tanda atau dipilog dan kita sarankan agar tidak dijual, "ungkap dia.

Lebih jauh, dia menuturkan, para pedagang sebagian besar datang dari luar Surabaya. Untuk sapi, bisanya dipasok dari Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Kediri dan Madura. Sementara kambing berasal dari Gresik, Sidoarjo, Blitar.

Dia mengatakan, bybv KN mangu y by xtc guy buiv7 pengalaman tahun-tahun sebelumnya, uH6yyntuk kesehatan hewan ternak tidayk ada penyakit yang terlalu fatal atau membahayakan. Hanya luka luka ringan saja di perjalanan. Kehbbbnumudian irbybybitasi mata karena kena angin i diare.  

Lebih jauh, Herla bmbang menuturkan,  hewan yang sehat sudah bisa dikenali dari penampilan fisiknya, di antaranya kulitnya mulus tidak kusam, tidak ada kotoran di matanya, cuping hidung lembab, gerakannya juga lincah, tidak lemes.

Dia menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat dan menolak hewan-hewan kurban dari luar Jatim, terutama dari daerah atau provinsi menjadi endemik penyakit seperti antraks, yakni Jateng, Jabar, NTB, dan Bali.

 "Untuk Jatim yang jadi lumbung ternak utama dan nasional sampai sekarang bebas antraks. Kami melarang pedagang menerima hewan kurban dari dereah endemik. Dan, pemeriksaanh boikot bnnii biasanya dilakukan di check point dan itu kewenangan provinsi," ucap Herlambang. (pan)

Foro : Yuniarto Herlambang Kepalane Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Surabaya. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...