Skip to main content

Komisi B Soroti Peran LSM Terhadap Iklim Investasi di Surabaya

SURABAYAIMediabidik.Com– Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, H. Budi Leksono, menyoroti peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dinilainya harus berjalan sesuai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), terutama dalam kaitannya dengan dunia usaha dan iklim investasi di Surabaya.

"LSM harus kembali pada peran utamanya. Jangan sampai justru menjadi penghambat bagi pelaku usaha yang sudah berjuang memulai bisnisnya dengan susah payah," tuturnya pada media ini, Selasa (15/07).

Bulek (sapaan akrabnya) juga meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas LSM yang dinilai menyimpang dari tupoksi dan justru menimbulkan keresahan.

Jangan ganggu Izin yang sudah diterbitkan, Bulek menyesalkan praktik-praktik yang terjadi di lapangan, di mana pelaku usaha yang sudah mengantongi izin resmi justru dipermasalahkan di kemudian hari.

"Ini kan tidak etis. Masa sudah mulai usaha, izinnya lengkap, tiba-tiba dipersoalkan? Ini justru menurunkan minat investor dan mengganggu pertumbuhan ekonomi kota," tegasnya.

Menurutnya, semua pihak harus mendukung terciptanya iklim usaha yang sehat dan kondusif, bukan sebaliknya menghambat dan menciptakan ketidakpastian.

Iklim Investasi Butuh Kepastian
Lebih lanjut, Bulek menegaskan pentingnya kepastian hukum dan dukungan dari semua elemen, termasuk LSM, demi mendorong pertumbuhan investasi di Surabaya.

"Kalau pelaku usaha tidak merasa aman dan nyaman, mereka bisa pindah ke kota lain yang lebih ramah. Ini yang kita tidak inginkan,"tandasnya.

Dengan pengawasan dan sinergi yang tepat antara pemerintah, LSM, dan masyarakat, Surabaya diharapkan dapat menjadi kota yang ramah investasi dan berdaya saing tinggi. (Rda/red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...