Skip to main content

Infrastruktur dan Layanan Publik Jadi Prioritas dalam Pembahasan Finalisasi Raperda RPJMD

SURABAYAIMediabidik.Com - DPRD Kota Surabaya menggelar rapat lanjutan pembahasan Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 di ruang Bamus lantai 2 Gedung DPRD Surabaya yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni, Selasa (8/07/2025). Anggota Banggar Achmad Nurdjayanto. menerangkan kepada awak media bahwa seluruh masukan fraksi telah diakomodasi dan disinkronkan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Dalam rapat tersebut, ia menjelaskan bahwa proses penyusunan RPJMD telah melalui tahapan panjang, mulai dari Musrenbang, pembahasan teknis dengan OPD, hingga finalisasi di DPRD. Kini, dokumen tinggal menunggu persetujuan dalam Rapat Paripurna yang dijadwalkan digelar Rabu (9/07/2025) pukul 13.00 WIB.

Fokus utama dalam RPJMD kali ini mencakup pembangunan infrastruktur strategis yang menopang sistem transportasi, pendidikan, dan kesehatan. Beberapa proyek besar seperti kelanjutan proyek JLLB dan JLLT, pembangunan flyover, hingga diversi Gunungsari menjadi prioritas untuk mengatasi persoalan banjir dan genangan air di Surabaya yang ditargetkan bebas pada tahun 2027.

Dalam hal pendanaan, RPJMD membuka ruang fleksibel terhadap berbagai skema pembiayaan. Meski demikian, DPRD tetap mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), antara lain melalui penambahan objek pajak, pencegahan kebocoran pajak, hingga pemanfaatan aset Pemkot yang belum produktif. "Proyeksi PAD selama lima tahun ke depan ditargetkan mencapai Rp13 triliun, angka yang dinilai realistis dengan kondisi fiskal saat ini," kata Achmad kepada pers seusai rapat.

Nurdjayanto juga menyoroti pentingnya pembangunan rumah sakit baru di wilayah Surabaya Selatan dan Utara, serta pengembangan fasilitas RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). Seluruhnya ditujukan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk integrasi dengan BPJS serta ketersediaan puskesmas yang melayani 24 jam. "Pemerintah juga diminta menambahkan penanda visual agar warga mengetahui lokasi puskesmas yang bisa dijadikan rujukan saat kondisi darurat, termasuk pada malam hari", lanjutnya.

Tak hanya itu, bidang pendidikan juga menjadi perhatian serius. Pemerintah didorong untuk menambah fasilitas pendidikan di kawasan padat penduduk seperti Sawahan, meskipun diakui masih terkendala pembebasan lahan. Optimalisasi aset lahan Pemkot menjadi kunci untuk menambah ruang sekolah dan sarana belajar.

Dari sisi ekonomi, DPRD mengapresiasi perhatian terhadap sektor UMKM, pengembangan destinasi pariwisata, hingga penegasan prioritas bagi warga Surabaya dalam hal ketenagakerjaan. Semua ini dikemas dalam misi pertama Wali Kota yang bertumpu pada pembangunan sektor unggulan daerah.

Terkait pelestarian budaya dan situs cagar budaya, DPRD juga mengingatkan agar ke depan tidak terulang polemik-polemik seperti yang terjadi sebelumnya. "Sinkronisasi dengan Dinas Kebudayaan dan dinas teknis lainnya menjadi sangat penting," pungkas Achmad.

RPJMD 2025-2029 tidak hanya menjadi dokumen perencanaan, tetapi juga arah nyata pembangunan Surabaya lima tahun ke depan. DPRD menekankan agar seluruh OPD dan BUMD dapat menerjemahkan visi-misi wali kota ke dalam program konkret dan menyentuh kebutuhan riil warga. Dengan dukungan fiskal yang realistis dan komitmen sinergis antara legislatif dan eksekutif, RPJMD ini diharapkan mampu menjadi fondasi kokoh bagi masa depan Surabaya yang lebih baik.(red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...