Skip to main content

Banggar DPRD Surabaya Tunda Finalisasi Anggaran KUA-PPAS Senilai Rp 452 Miliar

SURABAYAIMediabidik.Com– Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya, Achmad Nurjayanto, menyampaikan bahwa keputusan final atas rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun anggaran 2025 masih ditunda hingga minggu depan. Hal ini disampaikan usai rapat koordinasi antara Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Surabaya pada Senin (28/7/2025).

Menurut Achmad, Banggar masih membutuhkan waktu untuk mempelajari lebih dalam dokumen feasibility study (FS) dari Pemerintah Kota yang baru diserahkan. Penundaan ini dilakukan demi menjaga prinsip kehati-hatian, terutama menyangkut skema pembiayaan alternatif yang diajukan Pemkot untuk menutupi kekurangan penerimaan dari pendapatan pajak bagi hasil yang menurun dari prediksi awal.

Achmad menjelaskan bahwa beberapa program prioritas yang sebelumnya sudah masuk dalam APBD Murni 2025 berpotensi tidak dapat terealisasi akibat adanya selisih proyeksi pendapatan. Dari harapan semula sebesar Rp1,6 triliun, pendapatan hasil pajak dari Pemprov Jatim hanya terealisasi sekitar Rp1,1–Rp1,2 triliun. Kekurangan ini mendorong Pemkot untuk mengusulkan skema pinjaman kepada Bank Jatim sebesar sekitar Rp452 miliar.

Namun, Banggar menegaskan bahwa sebelum menyetujui usulan tersebut, diperlukan penelaahan menyeluruh tidak hanya dari aspek hukum dan aturan, tetapi juga dari sisi dampak sosial dan ekonomi. "Kita juga konsultasi ke Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, bahkan BPK dan para pakar untuk memastikan bahwa langkah ini tidak melanggar norma dan regulasi," ujar Achmad saat konferensi pers di ruang kerjanya, Senin (28/7/2025).

Ia menambahkan bahwa secara regulasi, usulan pinjaman ini masih dalam koridor yang diperbolehkan, selama program yang dibiayai masuk dalam RPJMD maupun RKPD Pemerintah Kota Surabaya. Adapun bunga pinjaman yang disebut-sebut sebesar 6 persen dinilai cukup tinggi, sehingga masih menunggu proses negosiasi lebih lanjut. Termasuk menakar urgensi dari pinjaman dan jaminan kemampuan pembayaran agar tidak membebani APBD di masa kepemimpinan yang akan datang.

Lebih lanjut, Achmad juga menegaskan bahwa tidak ada program prioritas yang dikorbankan akibat pengajuan pinjaman ini. Beberapa program justru mendapatkan penguatan kembali, seperti program ruti lahu dan beasiswa untuk siswa SMA-SMK.

Keseluruhan fraksi diminta untuk menyerap dan mengkaji seluruh data serta urgensinya dalam waktu satu minggu ke depan sebelum keputusan final diambil. Penundaan ini bukan karena keraguan terhadap usulan Pemkot, tetapi untuk menghindari kesan terburu-buru dan memastikan keputusan tidak menyisakan persoalan di kemudian hari.

Penundaan keputusan oleh Banggar DPRD Surabaya menunjukkan komitmen untuk mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran. Usulan skema pinjaman oleh Pemkot Surabaya menjadi pilihan rasional di tengah penurunan pendapatan daerah, namun tetap harus ditimbang secara matang. Langkah ini menjadi cermin bagaimana transparansi, kalkulasi risiko, dan kepatuhan terhadap aturan menjadi fondasi penting dalam menjaga kredibilitas fiskal kota di tengah tantangan ekonomi yang dinamis.(red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...