SURABAYAIMediabidik.Com– Ketua Gerakan Masyarakat Pembela Aspirasi Rakyat (Gempar) Jatim menilai pemerintah sedang membangun alibi daripada menyelesaikan permasalahan tersebut. Ia menegaskan narasi pencurian kabel ini berpotensi memprovokasi publik dan menyudutkan kelompok tertentu tanpa bukti apa pun.
"Kalau Pemkot memang tidak punya uang untuk memperbaiki penerangan, ya katakan saja jujur. Jangan berlindung di balik isu pencurian untuk menutupi ketidakmampuan," tegasnya.
Padahal belasan PJU yang padam berada di kawasan inti kota, wilayah yang menjadi etalase dan pusat aktivitas Surabaya: Jalan Tunjungan sisi timur, Jalan Panglima Sudirman sisi barat, Frontage Timur Jalan A. Yani, Jalan Pemuda sisi selatan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Indrapura, hingga Jalan Urip Sumoharjo.
Gempar Jatim terang-terangan menyebut alasan pencurian kabel tidak masuk akal, karena dari 17 lokasi yabg kehilangan tidak ada satupun kasus terungkap dan pencurinya tidak ditangkap
"Semua tahu jalan-jalan itu super ramai. Mobil, motor, pejalan kaki tidak pernah berhenti. Kok bisa ada pencuri kabel seenaknya? Dishub bilang pelakunya beraksi jam lima pagi, padahal jam lima itu warga sudah banyak yang beraktivitas. Itu logika dari mana? Kapan mereka beraksi kalau bukan saat sepi? Ini penjelasan yang dipaksakan," kalau Dishub merasa memiliki tanggung jawab sepatutnya untuk berkordinasi dg APH untuk mengungkap hal trsebut dan menangkap pencurinya, sebagai bagian upaya tanggung jawab Dishub Surabaya, ujarnya
Ia memperingatkan Pemkot agar berhenti melontarkan narasi yang tidak tervalidasi. Menurutnya, tanpa bukti CCTV, tanpa penangkapan, dan tanpa data teknis, pernyataan itu hanya akan mempermalukan pemerintah sendiri.
"Jangan main lempar wacana sembarangan. Nanti publik menertawakan pemerintah karena kesannya Surabaya ini kota darurat pencurian. Bukan tambah dipercaya, malah tambah gaduh," tandasnya.
Ketua Gempar Jatim menegaskan pemerintah wajib bersikap bijak, bukan sensasional.
"Tugas pemerintah itu menyelesaikan masalah, bukan membikin kegaduhan dengan opini-opini liar,"pungkasnya.(red)
Comments
Post a Comment