Skip to main content

Penanganan Covid-19 Dianggap Belum Jelas, Dewan Usulkan Bentuk Pansus

Mediabidik.com - Rapat Fraksi Demokrat-NasDem DPRD Surabaya hari ini dihadiri 7 anggota menghasilkan kesepakatan dan mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) percepatan penanganan covid-19 di Surabaya.

"Pertimbangannya apa, karena kita ingin kasus wabah corona ini biar cepat selesai dan masyarakat yang terdampak mendapat haknya tercukupi untuk meringankan beban mereka," ujar Imam Syafi'i Sekretaris Fraksi Demokrat – NasDem DPRD Surabaya, Selasa (21/4/20).

Dengan adanya Pansus, kata Politisi NasDem ini, bisa lebih membantu bersama sama dengan pemerintah kota, kata Imam, pihaknya melihat contoh sampai hari ini untuk dampak sosial untuk pengobatan, pihaknya ingin penanganan covid-19 harus serentak.

"Jangan hanya cuma kemudian ditangani dampak sosial tapi penyebab orang sakitnya tidak ditangani dengan baik," ungkapnya.

Contohnya, Imam mengaku kaget sampai hari ini kepala Dinas Kesehatan kemarin menyebutkan, ada kebutuhan 6000 rapid test tetapi kemudian sudah disumbang 1000 sekian artinya kurang 4000 sekian.

"Ketika kita tanya apakah kekurangan 4000 sekian ini, sudah proses atau sudah pengadaan rapid testnya, ternyata baru proses," paparnya.

Lanjutnya, tidak sama atau tidak klop, dan pihaknya tidak menuduh Wali Kota bohong, tetapi tidak sama apa yang disampaikan dua pekan lalu ketika rapat dengan anggota DPRD Surabaya.

"Bahwa pemkot sudah pesan, sejak sebulan sebelumnya tapi barangnya tidak datang," katanya.

Hal ini, Imam menilai, menunjukkan pemkot tidak serius menangani covid-19 dari sisi tersebut, mulai dari mencari penyebab dan mengobatinya siapa atau warga yang sakit sehingga setidaknya bisa disembuhkan.

"Hal itu sepertinya kami tidak dianggap, padahal kami anggota dewan sudah berulang kali memberikan masukan yang menurut kami konskruktif dan masuk akal," ungkapnya.

Masukan ini, menurut Imam, dibuat berdasarkan temuan teman teman anggota dewan maupun konstituennya anggota dewan yang turun ke lapangan dan banyak temuan temuan tidak sama yang disampaikan oleh pemkot.

"Oleh karena itu, kami memberi masukan tetapi ternyata masukan itu masih dianggap angin lalu oleh pemkot," ucap dia. 

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni mengatakan, penanganan covid-19 di Surabaya dinilai belum jelas baik dari aspek pencegahan, penindakan maupun dampak sosial yang timbul karena penyakit virus covid-19.

"Sampai hari ini percepatan penanganan  masih belum jelas. Baik dari aspek pencegahan, penindakan maupun dampak sosialnya," ujar Arif Fathoni.

Berkaitan dengan itu, Fathoni mengusulkan pembentukan panitia khusus (Pansus) dalam percepatan penanganan covid-19 agar yang diprediksi oleh pemerintah, puncaknya bulan Juni ini segera bisa tertangani dengan baik karena ada sinergitas antara DPRD dengan pemkot.

"Ini hal yang sangat urgent. Karena selama ini kita melihat antar OPD satu dengan OPD lainnya belum bisa bekerja dengan sinergi," ungkapnya.

Fathoni menjelaskan, tugas dewan adalah memberikan informasi melakukan pemantauan dan pengawasan secara komprehensif sehingga penkot bisa bekerja dengan baik.

"Mudah mudahan wabah ini bisa berakhir dari bumi indonesia," tukas dia.

Terkait sejumlah fraksi mengusulkan pansus di dalam percepatan penanganan pandemi covid-19. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti lebih melihat bagaimana saat ini DPRD Surabaya dengan Pemkot Surabaya memperkuat persiapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berjalanblebih efektif. 

"Jadi itu yang saya pikirkan. Katakanlah sekarang proses PSBB dari Kementerian Kesehatan, diterbitkan Pergub dan Perwali. Teknisnya seperti apa dan ada masa sosialisasi hingga awal April PSBB diterbitkan," terang dia.

Lanjutnya, sehingga ketika PSBB dilakukan Pemkot Surabaya di hari pertama sudah benar-benar efektif dan siap. 

"Jadi tidak ada lagi pertanyaan warga bedanya diterapkan PSBB dan sebaliknya. Jadi saya kira ini yang menjadi fokus bersama-sama. Saya berharap teman-teman dewan memberikan masukan konstruktif kepada pemkot minta tolong sangat diperhatikan," pungkasnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni