Mediabidik.com - Meski saat ini masih menghadapi masa sulit dengan penanganan pencegahan virus corona Covid-19, namun Pemkot Surabaya optimis proyek bawah tanah alun-alun Surabaya tetap selesai Desember tahun 2020 ini.
Kabid Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR), Iman Krestian mengatakan, proyek alun-alun Surabaya tetap sesuai target selesai akhir tahun ini.
"On progress, bahkan pekerja proyek saat ini sudah sesuai protokol kesehatan, sehingga diharapkan Desember tahun ini alun-alun Surabaya sudah bisa dinikmati publik." ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (08/04/20).
Ia menjelaskan, progres proyek alun-alun Surabaya kini sudah mencapai 50% dengan pengerjaan proyek sejak bulan September tahun lalu.
Saat ini pengerjaan sudah mulai tahap interior plan alun-alun Surabaya, dengan masih mengeksplorasi kemungkinan yang cocok dengan ciri khas kelokalan kota Surabaya.
Hanya saja, tambah Iman, dengan adanya turbulensi ekonomi yang bergejolak akibat menguatnya nilai tukar Dollar terhadap rupiah dampak dari Covid-19, tentunya dibeberapa item bahan baku alami kenaikan seperti, besi.
Dirinya menerangkan, saat awal pengerjaan proyek alun-alun Surabaya, nilai anggaran proyek memakai patokan nilai rupiah 14.000 per Dollar Amerika. Sementara kini kurs Dollar Amerika terhadap rupiah mencapai Rp16.450 per dollar.
Iman kembali menjelaskan, kenaikan dollar yang mencapi 30% ini tentunya mengerek harga bahan baku proyek, ini secara otomatis. Untuk itu, kita masih mencari eskalasi harga ditengah menguatnya dollar, agar nilai proyek tidak banyak terpengaruh oleh kenaikan bahan baku.
"Apalagi untuk interior basement alun-alun Surabaya yang mayoritas menggunakan bahan elektronik, tentu ada fluktuasi lonjakan harga karena kurs dollar.'terang Iman.
Iman Krestian kembali menerangkan, dengan fluktuasi kurs dollar yang trendnya terus naik, kami masih mencari formula biaya yang tepat agar proyek alun-alun Surabaya berjalan seperti biasa, dan nantinya apakah ada eskalasi nilai proyek tentu kita masih wait and see, sambil tunggu wabah virus corona Covid-19 ini benar-benar menghilang dari muka bumi.
Tapi, ujar Iman, jika situasi ekonomi terus memburuk dengan menguatnya kurs dollar, ya kita minta kontraktor menghentikan sementara proyek alun-alun Surabaya, dari pada kontraktor merugi karena harga bahan baku naik drastis.
"Namun sejauh ini kontraktor masih beritikad baik untuk tetap menyelesaikan pengerjaan alun-alun Surabaya."kata Iman.
Ia kembali mengatakan, alun-alun Surabaya yang berada di bawah tanah komplek Balai Pemuda hingga tembus Jalan Yos Sudarsono nantinya 30% untuk display penjualan produk khas Surabaya, sisanya yaitu 70% untuk area publik.
Interior di space area publik ini kita buat senyaman mungkin bagi pengunjung, jika perlu didalamnya kita buat semacam diorama sejarah Kota Surabaya.
Destinasi wisata sejarah di Surabaya sudah banyak, urai Iman Krestian, diantaranya ada Tugu Pahlawan, Makam Bung Tomo, Rumah Bung Karno, dan sebagainya.
"Nah di alun-alun Surabaya kita akan mencari diferensiasi dari objek wisata sejarah yang selama ini ada di Surabaya, agar nantinya publik senang berkunjung ke alun-alun Surabaya."ungkapnya. (pan)
Foto : proyek pembangunan alu-alun Suroboyo dalam tahap pengerjaan.
Foto : proyek pembangunan alu-alun Suroboyo dalam tahap pengerjaan.
Comments
Post a Comment