Mediabidik.com - Dampak penyebaran wabah Covid-19, pembangunan di kota Surabaya jadi terhambat. Pasalnya anggaran untuk pembangunan infrastruktur gedung maupun bangunan di alihkan untuk pencegahan bahaya Covid-19.
Hal itu disampaikan Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) mengatakan, intinya kita prioritaskan untuk pekerjaan-pekerjaan urgent atau mendesak. Tapi, kalau yang belum nanti kita lakukan penundaan dulu.
"Nanti kita lakukan perubahan, sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sampai kondisi stabil, kita masih nunggu komando lebih lanjut." ucap Iman, kepada media ini, Selasa (6/4/20).
Iman menambahkan, mayoritas anggaran dialihkan ke Covid-19, untuk Cipta Karya sendiri hampir Rp200 milliar.
"Yang besar itu Rp100 milliar, dari kedokteran nuklir BDH kita hold dulu," terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jadi kalau untuk rumah sakit Soewandi, mereka sudah berkontrak dari tahun lalu, jadi tetap berlanjut.
"Dan untuk kedokteran nuklir kita hold dulu, yang dari kami (DCKTR,red) RS BDH dan sekolahan. Mungkin di Perkim juga ada saluran dan paving," jelasnya.
"Terdapat pekerjaan yang di hold pemerintah kota, baik itu pekerjaan fisik dan non fisik. Karena semua kan pendapatannya berkurang, otomatis ada defisit anggaran. Serta anggaran yang ada dipriotitaskan untuk penanggulangan pandemi Covid-19. " pungkasnya. (pan)
Foto : Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPRKPCKTR Pemkot Surabaya.
Foto : Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPRKPCKTR Pemkot Surabaya.
Comments
Post a Comment