SURABAYAIMediabidik.Com - Panitia Khusus (Pansus) DPRD Surabaya soal Laporan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya, menggelar rapat dengar pendapat secara marathon. Salah satunya dengan pihak manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya, pada Selasa (08/04/2025).
Anggota Pansus LKPJ Imam Syafi'i mengungkapkan kondisi Kebun Binatang Surabaya (KBS). Menurutnya, berdasarkan laporan keuangan KBS yang diberikan ke Pansus, ternyata neraca keuangan KBS tidak sehat.
"Kami kaget ketika kami menemukan fakta bahwa dilaporkan laba ruginya. Ternyata pendapatannya tidak hanya turun di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi ternyata juga rugi," ungkapnya.
Lebih lanjut legislator dari Partai Nasdem ini juga mengungkapkan tingginya beban operasional yang tidak sebanding dengan pendapatannya. "Kita sesalkan di tahun 2023 ke 2024 pendapatan turunnya sedikit. Dari Rp 50,8 milyar ke Rp 50,06 milyar. Tapi beban operasional naik di 2023 Rp 44,9 milyar ke 50,66 milyar di tahun 2024. Jadi rugi Rp 602 juta," jelasnya.
Pendapatan yang turun itu, dipengaruhi jumlah pengunjung yang di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023. "Dari data yang kami terima ini ditahun 2023 total jumlah pengunjung 2.198.875. Sedangkan ditahun 2024 menjadi 1.994.909. Sehingga turun sekitar 200 ribu," jelas Imam lagi.
Legislator anggota Komisi D DPRD Surabaya tersebut juga mengungkapkan keberadaan Night Zoo yang sekarang ditutup permanen sejak Ramadhan tahun lalu.
"Night Zoo sudah berhenti sejak Ramadhan tahun lalu. Mungkin karena pemasukannya tidak signifikan. Kita dukung itu. Karena jangan sampai membuat program yang tidak berdampak pada peningkatan pendapatan atau laba," tegasnya.
Rencana pembangunan Night Zoo KBS sempat menjadi sorotan Komisi B DPRD Surabaya di tahun 2022-2023, karena akan mengganggu satwa, dan bakal tidak signifikan mendongkrak pendapatan KBS dengan beban operasional yang cukup tinggi.
Imam Syafi'i juga mengungkapkan kondisi keberadaan Tunnel Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Jalan bawah tanah yang menghubungkan TIJ dengan KBS yang menghabiskan anggaran APBD kurang lebih sebesar Rp 34 milyar.
Menurut Imam, berdasarkan keterangan direktur keuangan PDTS KBS, jumlah pengunjung mulai berkurang.
"Saat libur Natal dan Tahun Baru kemarin sesaat setelah Tunnel diresmikan, sehari pengunjung bisa 45 ribu orang. Tapi saat libur lebaran tahun ini kita tanyakan pengunjungnya berapa ternyata selama 7 hari libur itu, pengunjung hanya 115 ribu. Jadi sehari hanya sekitar 16 ribuan orang," terangnya.
Imam menambahkan, mungkin pengunjung ini awalnya tertarik melihat Tunnel TIJ di media sosial, tapi ketika dikunjungi hanya begitu saja ternyata.
"Ini menjadi tantangan kedepan. Sudah diberikan tunnel TIJ, kalau tidak signifikan terhadap pendapatan KBS kan sayang. Kita sesalkan itu," imbuhnya.
Imam menambahkan, pihaknya khawatir ketika neraca keuangan KBS tidak sehat atau defisit, akan berpengaruh pada pemeliharaan satwa. Terutama terhadap pemberian pakannya. Sehingga volume bisa pangannya dikurangi nantinya.
Supaya KBS menjadi kian menarik sehingga mendongkar pendapatannya, pansus menyampaikan usulan supaya dinding KBS di sisi luar dipasang videotron. Sebagai sarana informasi yang berkaitan dengan KBS. "Videotron ini juga bisa disewakan ke pihak lain," imbuh Imam.
"Kita juga berharap seleksi Direktur Utama KBS yang sekarang sedang berjalan, supaya benar-benar mendapatkan figur yang hebat," pungkasnya.
Terus terang kami kaget karena KBS itu letaknya dipinggir jalan. Apalagi saat libur panjang atau libur dimomentum hari libur tanggal merah longsor week end itu kan rame. Kami kaget ketika kami menemukan fakta bahwa dilaporkan laba ruginya. Ternyata pendapatannya tidak hanya turun dibandingkan tahun lalu tapi ternyata juga rugi. Dari data yang kami terima ini ditahun 2023 total jumlah pengunjung 2.198.875. Sedangkan ditahun 2024 menjadi 1.994.909. Sehingga turun sekitar Rp 200 ribu. Kemudian saya juga kaget pendapatan ditahun 2023 laba sebelum pajak Rp 5,8 milyar. Ternyata rugi sebesar Rp 602juta.(red)
Comments
Post a Comment