Skip to main content

DPRD Surabaya Gelar Bukber Bersama Ratusan Anak Yatim

SURABAYAIMediabidik.Com - DPRD Surabaya menggelar acara tahunan buka puasa bersama (bukber) dan pemberian santunan anak panti asuhan/yatim piatu di bulan ramadhan 2024.

Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Surabaya mengaku jika dirinya juga hadir untuk mewakili Adi Sutarwijono Ketua DPRD Surabaya yang berhalangan hadir karena ada agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan.

Dalam sambutannya, Reni Astuti menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara buka puasa bersama (bukber) dan pemberian santunan anak panti asuhan/yatim piatu tersebut.

Reni mengatakan, jika seluruh anggota DPRD Surabaya merasa bersyukur sekaligus bangga karena bisa menggelar acara buka puasa bersama dan pemberian santunan ini secara periodic dalam setiap tahun, meski ke 50 anggota dewan tidak bisa hadir seluruhnya.

"Agenda anggota dewan sebagai wakil rakyat sangat padat saat di bulan suci ramadhan, ada yang sedang bersama kontituen, ada yang sedang hadir di acara partai atau menghadiri acara yang sama di beberapa tempat, sehingga tidak semuanya bisa hadir disini," ucap Reni. Rabu (03/04/2024)

Politisi perempuan PKS yang berhasil melenggang ke Senayan ini memohon doa dan restu kepada semua pihak agar para wakil rakyat (DPRD Surabaya-red) tetap dapat menjalankan tugas dan fungsinya mengabdi kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.

"Terimakasih kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu kelancaran acara ini, terutama Sekwan DPRD Surabaya, semoga kesemuanya menjadi amal ibadah kita semua," pungkasnya.

Setelah acara tausiah selesai, seluruh anggota dewan yang hadir secara simbolis turut menyampaikan santunan kepada sejumlah anak yatim yang ditunjuk sebagai perwakilan di atas panggung. (red)


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...