Skip to main content

Komisi C Apresiasi Langkah DSDABM Surabaya Siagakan Tim URC Atasi Banjir

SURABAYAIMediabidik.Com– Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono mendukung langkah Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya yang menyiagakan Unit Reaksi Cepat (URC) untuk antisipasi genangan air di kota Pahlawan.

Menurut Baktiono, langkah DSDABM menggunakan URC dalam mengantisipasi genangan air di Surabaya merupakan inovasi yang bagus. Sehingga ia berharap bisa mengurangi genangan air termasuk di perkampungan.

"Ibaratnya Pemkot Sedia Payung sebelum hujan," ujar Baktiono kepada wartawan di Surabaya, Rabu (26/12/2023).

Ia menambahkan, ini langkah serius yang dilakukan oleh pemkot dalam hal penanggulangan banjir dengan menyiapkan URC, ini langkah yang bagus.

Dengan URC itu kata Baktiono, mobil pemadam kebakaran bisa menghisap genangan air secara langsung kemudian disalurkan secara on the sport.

Terhadap hal itu, Baktiono pun mengapresiasi kinerja DSDABM. Meski mereka telah menggalakkan pembangunan box culvert dan saluran. 

"Kita apresiasi kinerja pemkot, mereka sebelum hujan sudah menyiapkan perangkat-perangkatnya termasuk URC  untuk menghisap genangan," Baktiono yang kembali maju Caleg PDI Perjuangan Dapil 2 nomor urut 1 untuk DPRD Kota Surabaya ini. 

Maka kami berharap, tambah Baktiono, jangan sampai air masuk ke perkampungan lagi, karena langsung dialirkan lewat mobil-mobil PMK.

Kepala Bidang (Kabid) Drainase DSDABM Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo mengatakan, Unit Cepat (TRC) disiagakan untuk menanggulangi genangan saat turun hujan. 

Ia memaparkan, TRC tersebut berasal dari 1.480 Satgas DSDABM Surabaya.

"Untuk persiapan tenaga Satgas di saat musim hujan, kami menyiapkan Unit Reaksi Cepat. Dimana saat ada kendala musim hujan atau kendala pada saluran, TRC bisa langsung cepat menangani sumbatan-sumbatan yang terjadi karena sampah, kayu dan sebagainya," pungkas Windo Gusman. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...