Skip to main content

Sebabkan Kemacetan, Warga Keputih Minta Proyek Perumahan Taman Timur Regency Dihentikan


Mediabidik.com
– Dinilai sangat mengganggu lalu lintas jalan disekitar Keputih, warga Keputih menolak keras proyek pembangunan Perumahan Taman Timur Regency. Untuk menuntaskan masalah tersebut, warga Keputih mendatangi Kantor DPRD Kota Surabaya, dan ditemui Komisi C. 

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Keputih, Indy mengatakan, warga meminta kepada Komisi C DPRD Kota Surabaya untuk menyetop pembangunan perumahan Taman Timur Regency. "Ini tuntutan kita saat hearing dengan Komisi C." ujarnya, Senin (22/11/21).

Indy menjelaskan, sudah hampir satu tahun lebih pihak pengembang perumahan Taman Timur Regency tidak ada komunikasi positif dengan warga sekitar proyek. Semua upaya sudah dilakukan, tegas Indy, namun sampai detik ini belum ada hasil agar pengembang menghentikan kerjaannya membangun perumahan Taman Timur Regency. 

Ia menerangkan, saat ini proyek pembangunan perumahan Taman Timur Regency sudah 70% atau sudah berdiri sekitar 300 unit rumah. Nah, tutur Indy, kondisi arus lalu lintas disekitar Keputih saat ini saja sudah macet, terlebih jika ada warga penghuni baru di perumahan yang maka akan bertambah 300 kendaraan yang lalu lalang di Keputih, ya tambah parah macetnya. 

"Untuk itu kami melakukan aksi demo di DPRD Kota Surabaya, agar proyek pembangunan perumahan Taman Timur Regency dihentikan karena mengganggu warga sekitar." terang Indy, Ketua LPMK Keputih ini.

Dirinya menambahkan, gangguan terparah yang dirasakan warga Keputih adalah kemacetan luar biasa, terutama akses menuju perumahan, problem kemacetan di Keputih ini yang belum ada solusi positif.

Indy kembali menjelaskan, saat hearing dengan Komisi C, pihak berwenang sudah mengeluarkan izin Amdal Lalin untuk proyek perumahan Taman Timur Regency. Pertanyaannya, kata Indy, kok bisa Amdal Lalinnya keluar, padahal fakta yang sudah kita beberkan saat hearing adalah, kondisi kemacetan di sekitar Keputih.

"Selama proyek perumahan berjalan, tidak pernah ada sosialisasi ke warga Keputih, tahunya tiba-tiba ada kendaraan besar, alat berat keluar masuk proyek sehingga jalan dan selokan disekitar Keputih rusak berat. Dari situ baru warga tahu jika ada pembangunan proyek perumahan Taman Timur Regency." Tegas Indy.

Ia kembali mengatakan, sejak awal proyek pembangunan perumahan Taman Timur Regency, pengembang tidak pernah melakukan sosialisasi, baik ke RT, RW, Kelurahan, LPMK tidak pernah.

"Sampai di hearingkan di Komisi C pun pihak pengembang tidak hadir, ini bukti jika pengembang Taman Timur Regency tidak kooperatif. Dan kami minta stop pembangunannya sampai disini." ungkapnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni