Skip to main content

Miris Lihat Kondisi Jembatan Bambu Rp1.161 M, Mangkrak, Dewan Sayangkan Sikap Pemkot


Mediabidik.com
- Jembatan Bambu setinggi 12 meter yang rencananya dijadikan Icon wisata di Ekowisata Mangrove Wonorejo yang berada di kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut Surabaya dibiarkan mangkrak.  

Pemkot Surabaya awalnya berharap Jembatan Bambu itu akan menjadi spot wisata di pesisir timur dan menjadi tempat selfie yang menarik.

Diketahui pembangunan Jembatan Bambu tersebut mengunakan anggaran APBD tahun 2018 sebesar Rp.1,161 miliar.

Namun, kondisinya sekarang Jembatan bambu yang dibangun pada tahun 2018 dengan panjang sekitar 600 meter dan tinggi sekitar 12 meter itu kondisinya rusak, dan sudah tidak bisa dipergunakan lagi.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH. Thony meninjau langsung ke lokasi jembatan bambu. Pihaknya menyayangkan pembangunan jembatan, yang awalnya diharapkan akan menjadi spot wisata di pesisir timur dan menjadi tempat selfie yang menarik.

"Sayang kalau ini (jembatan bambu) dulunya sudah menjadi kembang lambe, atau dibicarakan banyak orang, kemudian banyak didatangi, hingga dikagumi. Kemudian sekarang mangkrak, ini tambah menjadi olok-olokan. Seolah-olah Pak Walikota dikira tidak bisa melestarikan kebaikan yang sudah dilakukan oleh walikota sebelumnya," ujarnya kepada media saat meninjau langsung kondisi Jembatan Bambu yang rusak parah, di kawasan Mangrove, Sabtu (13/11/21).

Menurutnya, monumentasi yang dibuat waktu kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini, memiliki kesan sangat artistik dan mempunyai daya tarik yang luar biasa. "Kami berharap, Pak Walikota Eri Cahyadi ini bisa nguri-uri, apa yang digagas oleh Bu Risma, supaya nanti itu bisa menjadi icon baru yang bisa dipertahankan," tegasnya.

Politisi partai Gerindra ini mengatakan, momen diakhir tahun ini merupakan momen yang tepat. Dikarenakan Pemerintah Kota dan DPRD Kota Surabaya sudah menetapkan APBD sebesar Rp.10,3 triliun, dimungkinkan untuk mendorong ekonomi masyarakat.

"Untuk momen tahun ini, ini momen yang cukup tepat, karena pandemi sudah pada level 1, dan kita sudah punya keberanian atau nyali dalam menetapkan APBD 10,3 Triliun, dan kemudian kalau itu tidak diikuti dengan upaya-upaya mendorong ekonomi masyarakat bisa bangkit, maka jelas, Pemkot tidak akan mencapai itu," ucapnya.

Sekretaris DPC Partai Gerindra ini berharap, adanya revitalisasi dikawasan wisata mangrove, yang terletak di kelurahan Wonorejo, kecamatan Rungkut ini. "Supaya itu (jembatan bambu) bisa dipakai, maka perlu ada revitalisasi kawasan mangrove beserta infrastrukturnya. Termasuk memikirkan loncatan pembangunan kota Surabaya itu, bisa dilakukan di mangrove ini," tuturnya.

Sementara itu, wakil walikota Surabaya, Armuji mengatakan, bahwa jembatan bambu tersebut ada kesalahan dari pihak kontraktor. Dan sudah diberikan tindakan tegas dari Pemkot Surabaya kepada kontraktor tersebut, pada pertengahan tahun 2019.

"Itu dari pemerintah kota ada kesalahan dari kontraktornya, kontraktornya pun sudah di blacklist dan tidak dibayar dari apa yang mereka kerjakan, karena speknya tidak memenuhi persyaratan. Oleh karena itu, pemerintah kota tidak dirugikan pada saat itu," ujarnya, di temui pewarta rumah dinas.

Kata Cak Ji, sapaan akrabnya Armuji, belum ada rencana pembongkaran jembatan yang sudah mangkrak lebih dari dua tahun tersebut. "Oleh karena itu, kalau ada upaya membongkar kembali, memang belum ada (rencana). Kalau nanti ada pembangunan baru lagi, mungkin akan dibangun bukan dari bambu lagi, mungkin dari beton atau komposit, antara beton dan baja, supaya lebih kuat dan aman," terangnya.

Menurutnya, pembangunan jembatan yang akan datang, akan ditinjau kembali spesifikasi dan akan ada ornamen bambu atau kayu. 

"Kalau pembungkusnya ada ornamen bambu atau kayu, itu sebagai ornamen bukan sebagai struktur. Insyaallah akan kita tinjau kembali, memang yang kalau dulu itu sebagai ornamen, bukan sebagai konstruksi," pungkasnya.(pan)

Foto : AH Thony Wakil Ketua DPRD kota Surabaya waktu melakukan sidak ke lokasi. 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni