Skip to main content

Dewan Desak Inspektorat atau Penegak Hukum Usut Proyek Jembatan Bambu Wonorejo


Mediabidik.com
– Kalangan DPRD Kota Surabaya marah besar melihat kondisi Jembatan Bambu di Mangrove Wonorejo sangat mengenaskan. Pasalnya, proyek Jembatan Bambu yang dibiayai APBD Kota Surabaya dengan nilai proyek Rp1,3 miliar ini mangkrak tak berguna.

Jembatan bambu sepanjang 600 meter yang dibangun di kawasan ekowisata Mangrove Wonorejo dinilai oleh anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi'i, muspro alias tidak berguna dan sia-sia. 

"Sebab, jembatan yang dianggarkan melalui APBD senilai Rp1,3 miliar itu kondisinya mulai mangkrak dan rusak. Kami mendesak agar inspektorat turun mengusut."ujarnya di Surabaya, Rabu (17/11/21).

Ia menambahkan, proyek Jembatan Bambu sangat sia-sia, jembatan itu dulu dibangun dengan APBD yang sangat besar. Uang dari APBD yang dipakai mesti dipertanggungjawabkan. Jadi kalau sekarang kondisinya rusak dan mangkrak maka harus diusut sampai tuntas. 

"Jika kemudian ada indikasi spek yang diminta (pemkot kepada kontraktor) tidak sesuai, itu pelanggaran. Inspektorat maupun aparat penegak hukum harus turun," tegas politisi Partai NasDem Surabaya ini. 

Selain itu, Imam juga meminta dinas terkait, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, yang menginisiasi pembangunan proyek jembatan bambu setinggi 12 meter tersebut, agar membeberkan nama kontraktor.

"DKPP harus mengumumkan siapa kontraktornya. Sembari menunggu proses pengusutan, seluruh proyek yang dikerjakan oleh kontraktor tersebut harus dipending. Karena ini kan sudah ada kejadian, jangan sampai uang negara yang dipakai mengalami nasib yang serupa," desak politisi dari Partai NasDem ini.

Imam juga menilai pemkot kurang serius dalam menggarap proyek tersebut. Sehingga manakala sudah jadi, tak berlangsung lama jembatan yang dibangun tahun 2018 itu sudah hancur. Menurutnya pembangunan yang dilakukan oleh pemkot tidak optimal, tidak mengedepankan sebuah kajian.

"Jadi tidak hanya jembatan bambu saja, contohnya Sentra Ikan Bulak di kawasan Kenjeran dibangun tapi sepi. Terminal Kedung Cowek juga bernasib sama. Begitu pun Jembatan Suroboyo dengan air mancur menarinya, kok sekarang air mancurnya diem terus jembatannya lebih sering ditutup, itu jembatan fungsinya untuk apa," tandasnya.

"Dalam membangun apapun, termasuk tempat wisata itu jangan berdasarkan keinginan pribadi tetapi harus sesuai kebutuhan. Sebelum melakukan itu juga harus diawali dengan sebuah kajian. Sehingga tak sampai sia-sia. Karenanya jembatan bambu tersebut harus diusut sampai tuntas jangan dibiarkan seperti itu nasibnya," ungkap mantan jurnalis ini.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni