Skip to main content

Terima Audiensi PD Aisyiyah, DPRD Dorong Sinergi Program Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial

SURABAYAIMediabidik.Com - Komisi D DPRD Surabaya menggelar audiensi atas permintaan Badan Otonom Muhamadiyah Pimpinan Daerah (PD) AISYIYAH Surabaya, Kamis (28/8/2025). Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi D, dr. Akmarawita Kadir, tersebut menghadirkan jajaran pimpinan Aisyiyah, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas Sosial (Dinsos), dan DP3PPKB. Pertemuan ini menjadi ruang dialog terbuka antara organisasi perempuan Muhammadiyah itu dengan pemangku kebijakan, untuk merumuskan kolaborasi dalam menangani berbagai isu pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial di Surabaya.

Sekretaris PD Aisyiyah Surabaya, dr. Sofifah, menegaskan bahwa Aisyiyah siap bersinergi dengan program-program pemerintah kota. Ia menyebutkan beberapa sektor yang sudah berjalan di internal Aisyiyah, mulai dari pendidikan anak usia dini, pemberdayaan perempuan, hingga isu kesehatan masyarakat. "Kami memiliki sekolah-sekolah TK, dan nanti akan ada program parenting yang bisa dikolaborasikan dengan Pemkot Surabaya. Di bidang kesehatan, kami fokus pada pemberantasan TBC, pencegahan stunting, hingga pencegahan pernikahan dini," jelasnya.

Tak hanya itu, Aisyiyah juga ingin memperluas kerjasama dengan Dinas Sosial, khususnya terkait penanganan anak-anak di panti asuhan serta lansia yang membutuhkan pendampingan. Ia menegaskan bahwa selama ini program Aisyiyah sudah berjalan melalui swadaya dan penggalangan dana internal, namun agar berkelanjutan diperlukan dukungan pemerintah. "Kami punya SDM, tapi terbatas di dana. Karena itu kami berharap kerjasama ini bisa terwujud dalam bentuk MoU yang berkelanjutan," tambahnya.

Sementara itu, perwakilan Dinsos Surabaya, Arif S., menyampaikan apresiasi atas kiprah Aisyiyah. Ia menegaskan bahwa dua panti asuhan Aisyiyah di Kebonsari Baru dan Baratajaya 19 sudah terakreditasi A, sementara lainnya masih dalam proses. Dinsos, kata dia, juga telah memfasilitasi bantuan beasiswa program Pemuda Tangguh bagi anak-anak di LKS Aisyiyah. "Kami berterima kasih karena Aisyiyah membantu pemerintah kota dalam penyelesaian masalah sosial, khususnya anak yatim dan lansia. Sinergi ini penting agar pelayanan kesejahteraan sesuai standar pemerintah,"ujarnya.

Anggota Komisi D, dr. Zuhrotul Mar'ah, juga menekankan pentingnya MoU antara Aisyiyah dan Pemkot. Menurutnya, banyak program Aisyiyah yang sejalan dengan dinas terkait, khususnya di bidang kesehatan dan pemberdayaan perempuan. Ia mencontohkan pengalaman Aisyiyah dalam program TB Care yang melibatkan kader-kader PMO (Pendamping Minum Obat). "Surabaya ini tidak bisa dibangun sendirian, perlu kolaborasi semua pihak. Dengan MoU, sinergi Aisyiyah dan Pemkot bisa lebih berkelanjutan dan tidak berhenti hanya di audiensi,"ujarnya.

Senada, Ketua Komisi D, dr. Akmarawita Kadir, menegaskan bahwa langkah awal yang perlu dilakukan adalah penyusunan MoU resmi dengan Wali Kota Surabaya, yang dilampiri program kerja Aisyiyah. Menurutnya, hal itu penting agar kerjasama tidak hanya seremonial, tetapi juga terikat pada payung hukum yang jelas. "Yang terpenting, MoU ini bukan soal hibah dana, tetapi sinergi program. Dengan begitu, pembangunan Surabaya yang humanis, maju, dan berkelanjutan bisa lebih cepat tercapai,"tegasnya.

Audiensi yang berlangsung hampir tiga jam itu ditutup dengan optimisme bersama. Semua pihak sepakat bahwa keberadaan Aisyiyah, dengan akar sosial yang kuat di masyarakat, dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjawab persoalan kota. Dari isu kesehatan hingga pendidikan anak, dari panti asuhan hingga pemberdayaan perempuan, sinergi tersebut diyakini mampu memberi manfaat langsung bagi warga Surabaya.

Audiensi ini bukan sekadar temu muka, tetapi langkah awal menata kerjasama yang lebih terarah antara organisasi masyarakat dan pemerintah kota. Dengan MoU yang segera dirumuskan, Aisyiyah dan Pemkot Surabaya berpotensi menjadi model kolaborasi yang efektif dalam membangun kota yang inklusif, sehat, dan berdaya. Surabaya ke depan tak hanya ditopang oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga gotong royong organisasi masyarakat yang peduli dan konsisten seperti Aisyiyah.(red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

PWI Malang dan PWI Surabaya Gelar Silaturahmi Melalui Fun Football

SURABAYAIMediiabidik.Com - PWI Malang Raya dan PWI Seksi Surabaya menggelar silaturahmi dalam pertandingan Fun Football di area lapangan sekitar Stadion Gajayana, Kota Malang, Jum'at (27/9). Pertandingan digelar di lapangan mini soccer yang melibatkan delapan orang pemain termasuk kiper. Meskipun lapangan basah karena baru diguyur hujan tapi tak menyurutkan semangat para wartawan untuk menjalin silaturahmi di lapangan hijau. Bermain tiga babak dalam satu babak yang dibatasi waktu 15 menit pertandingan berjalan dengan hangat. Awalnya tim tuan rumah kebobolan terlebih dahulu, namun kemudian mampu disamakan dan dibalas unggul. Tim PWI Malang Raya mampu mencetak tiga gol. Sementara tim tamu PWI Surabaya hanya mencetak sebiji gol. Sehingga skor kemenangan 3-1 untuk tim tuan rumah. Ketua PWI Malang Raya, Cahyono mengapresiasi acara silaturahmi antar rekan wartawan di Jatim ini. Dengan demikian wartawan bisa saling kenal satu sama lain. Selain itu dia menuturkan pertandingan ...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...