Skip to main content

DPRD Surabaya Setujui Raperda APBD-P, Optimalisasi Aset Jadi Andalan

SURABAYAIMediabidik.Com– DPRD Kota Surabaya menggelar Rapat Paripurna untuk mendengarkan pembacaan pendapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya atas Raperda Perubahan APBD Surabaya Tahun Anggaran 2025. Agenda rapat meliputi pembacaan Raperda APBD-P, penetapan Berita Acara Persetujuan Bersama Wali Kota dan DPRD Surabaya, serta penyampaian pendapat akhir Wali Kota Surabaya. Rapat yang berlangsung pada Jumat (29/8/2025) ini dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, dan dihadiri 36 anggota dewan, Wali Kota Surabaya, Pj Sekretaris Daerah, pimpinan OPD, BUMD, perwakilan Kanwil Perbendaharaan Surabaya II, serta awak media.

Dalam pengantarnya, Adi Sutarwijono menyampaikan bahwa pembahasan Raperda tentang perubahan APBD 2025 telah melalui rangkaian panjang sejak rapat pertama hingga keempat, melibatkan pembahasan di tingkat komisi-komisi serta penyusunan bersama Tim Anggaran Pemerintah Kota Surabaya. "Hasil pembahasan telah dituangkan dalam pendapat Badan Anggaran atas rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD Kota Surabaya Tahun Anggaran 2025,"ujarnya sebelum mempersilakan Johari Mustawan selaku juru bicara Banggar untuk menyampaikan laporan.

Johari Mustawan dalam laporannya menegaskan Banggar bersama Pemkot berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp20 miliar dari berbagai program. Ia merinci bahwa total penerimaan dalam Raperda APBD-P 2025 diproyeksikan sebesar Rp12,34 triliun, dengan target pendapatan daerah mencapai Rp11,66 triliun. Angka tersebut terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp8,32 triliun yang bersumber dari pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah, serta lain-lain PAD yang sah. Selain itu, pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan antar daerah mencapai Rp3,34 triliun.

Di sisi belanja, target yang ditetapkan sebesar Rp12,31 triliun dengan porsi terbesar untuk belanja operasional sebesar Rp9,76 triliun dan belanja modal sebesar Rp2,53 triliun. Sementara itu, pos pembiayaan mencatat SILPA Rp234 miliar, penerimaan pinjaman daerah Rp452 juta, serta pengeluaran pembiayaan Rp36,5 miliar yang digunakan untuk penyertaan modal BUMD sebesar Rp10 miliar dan pembayaran cicilan pokok utang Rp26,5 miliar. "Diharapkan realisasi belanja benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, meningkatkan kualitas pembangunan, serta mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja," ujar Johari.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam pendapat akhirnya menegaskan bahwa penyusunan Raperda APBD-P 2025 telah sesuai dengan regulasi, termasuk Permendagri Nomor 15 Tahun 2024 tentang pedoman penyusunan APBD. Ia menekankan bahwa dokumen ini selanjutnya akan dievaluasi Gubernur Jawa Timur sebelum ditetapkan sebagai Perda. Eri juga menyinggung tantangan fiskal akibat menurunnya dana transfer pusat, sehingga Pemkot harus menata prioritas. "Yang penting kami sepakat, tidak ada kenaikan PBB dan tidak menambah beban masyarakat. Maka yang harus diperkuat adalah kejujuran pajak, optimalisasi aset, dan penarikan investasi,"katanya.

Eri mencontohkan strategi perhitungan proyek jangka panjang yang disesuaikan dengan inflasi, di mana percepatan pembangunan melalui skema pembiayaan bisa lebih murah dibanding menunda hingga beberapa tahun ke depan. Selain itu, ia juga menyoroti peran BUMD serta Koperasi Merah Putih yang digerakkan untuk mendukung ekonomi kerakyatan, termasuk melalui subsidi biaya tranport mendatangkan sembako dari luar daerah dan LPG 3kg. "Kami bersama DPRD akan terus berkolaborasi memastikan penanganan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan tidak boleh berhenti,"tegasnya.

Rapat paripurna tersebut ditutup dengan suasana penuh keakraban, bahkan diwarnai balas pantun antara wali kota dan anggota dewan. Keseluruhan proses ini menegaskan bahwa DPRD dan Pemkot Surabaya berkomitmen menjaga harmoni dalam tata kelola keuangan daerah. Dengan keterbukaan, efisiensi, dan sinergi yang dibangun, APBD-P 2025 diharapkan bukan hanya menjadi dokumen angka, tetapi benar-benar menjadi instrumen yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Pahlawan. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

PWI Malang dan PWI Surabaya Gelar Silaturahmi Melalui Fun Football

SURABAYAIMediiabidik.Com - PWI Malang Raya dan PWI Seksi Surabaya menggelar silaturahmi dalam pertandingan Fun Football di area lapangan sekitar Stadion Gajayana, Kota Malang, Jum'at (27/9). Pertandingan digelar di lapangan mini soccer yang melibatkan delapan orang pemain termasuk kiper. Meskipun lapangan basah karena baru diguyur hujan tapi tak menyurutkan semangat para wartawan untuk menjalin silaturahmi di lapangan hijau. Bermain tiga babak dalam satu babak yang dibatasi waktu 15 menit pertandingan berjalan dengan hangat. Awalnya tim tuan rumah kebobolan terlebih dahulu, namun kemudian mampu disamakan dan dibalas unggul. Tim PWI Malang Raya mampu mencetak tiga gol. Sementara tim tamu PWI Surabaya hanya mencetak sebiji gol. Sehingga skor kemenangan 3-1 untuk tim tuan rumah. Ketua PWI Malang Raya, Cahyono mengapresiasi acara silaturahmi antar rekan wartawan di Jatim ini. Dengan demikian wartawan bisa saling kenal satu sama lain. Selain itu dia menuturkan pertandingan ...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...