Skip to main content

Pasca MoU Dengan BNI, PD Pasar Surya Sosialisasikan Pembayaran ILP Secara Online


Mediabidik.com
– Pasca Memorandum of Understanding (MoU) tentang digitalisasi pembayaran secara online, langkah konkret dilakukan oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dengan BNI (Bank Negara Indonesia). 

BUMD milik Pemkot Surabaya dan BNI ini mulai melakukan sosialisasi digitalisasi pembayaran ke pedagang Pasar Kapasan Kamis pekan lalu (30/9/2021).

Kepala Pasar Kapasan, Elsye Tatipata mengatakan, pasca MoU dengan BNI kami terus melakukan sosialisasi kepada pedagang di Pasar Kapasan bagaimana membayar Iuran Layanan Pasar (ILP) secara online. Sosialisasi tersebut agar pedagang bisa memahami, bahwa ditengah masih masa pandemi Covid-19 untuk mencegah kasus baru, maka pembayaran ILP dilakukan secara online. 

"Tahap pertama adalah pedagang diminta membuka rekening di Bank BNI, selanjutnya akan diberikan virtual account nya, untuk kemudian bisa membayar secara online tidak lagi manual. Beberapa hari sosialisasi mayoritas pedagang bersedia bayar ILP via online." ujarnya di Surabaya, Selasa (05/10/21).

Ia menjelaskan, setelah pedagang mendapatkan virtual account untuk ILP itu nantinya terkoneksi dengan PD Pasar Surya. Dimana pedagang baik untuk membayar ILP, bayar listrik, air itu sudah menjadi satu bisa online bayarnya. 

"Selama ini kan bayarnya pisah-pisah, ILP sendiri, air sendiri, listrik juga tempatnya sendiri. Contoh, satu stand kan ada listriknya ada airnya, nah bayar secara online ini sudah bisa menjadi satu." jelas Elsye.

Sekarang ini posisinya, kata Elsye Tatipata, sedang dalam masa perkawinan sistem antara sistem dari Pasar Kapasan dengan BNI, jadi masih proses pembuatan sistem online nya.

"Pembayaran online ini kami belum tahu realisasi nya, karena masih ada pertemuan lagi dengan pihak BNI. Karena, next bukan hanya Pasar Kapasan saja yang dibuat seperti ini, tapi pasar-pasar lainnya dibawah kelolaan PD.Pasar Surya akan diwujudkan sistem pembayaran online." terangnya.

Lebih lanjut Elsye menerangkan, saat ini ada 1.860 stand di Pasar Kapasan yang existing atau aktif berjualan. Sementara jumlah pedagang biasanya lebih sedikit dari jumlah stand, karena satu pedagang ada yang punya dua sampai tiga stand. 

"Mayoritas di Pasar Kapasan adalah pedagang konveksi atau garment seperti, jaket, baju, dimana ada juga dijual dengan partai besar tidak satuan atau ritel. Disini memang terkenal pasar baju dan konveksi." terang Elsye.

Dirinya kembali mengatakan, untuk perputaran uang di Pasar Kapasan sebelum muncul Covid-19 untuk satu stand atau toko besar itu kurang lebih bisa mencapai Rp100 juta. Namun, selama masa pandemi Covid-19 memang omset pedagang turun drastis. 

"Saat ini dimasa pandemi, omset pedagang bisa mencapai 50% saja sudah bagus, dibanding sebelum pandemi loh ya." jelas Elsye. 

Dirinya kembali menambahkan, selama pandemi pedagang menyiasatinya dengan jual online, namun itu juga tidak maksimal. Pasalnya, masyarakat saat ini lebih mengutamakan faktor kesehatan dibanding beli baju. 

"Yang pasti saat ini kita terus sosialisasi pembayaran online ke para pedagang. Jika ini sukses, maka Pasar Kapasan akan menjadi pilot project bagi pasar-pasar lainnya di Surabaya." ungkapnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...