Skip to main content

Ini Penjelasan DKPP Soal Kelangkaan Pupuk di Surabaya


Mediabidik.com
- Penyebab kelangkaan pupuk subsidi jenis Urea dan SP 36 di Surabaya karena adanya pengurangan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah pusat yang diajukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kota Surabaya.

Berdasarkan data alokasi dan perubahan pupuk bersubsidi tahun 2020 yang diajukan DKPP kota Surabaya melalui E-RDKK per Juni 2020 sebanyak 2.133.71 ton itu meliputi UREA, SP 36, ZA, NPK dan Organik. Tapi yang didapat hanya 908 ton. 

Yuniarto Herlambang kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Surabaya mengatakan, kita sebelumnya sudah menjelaskan ke ketua kelompok tani, karena kartu tani belum jalan, sehingga masih manual prosesnya. Kalau manual itu ada surat penebusan yang dikelola oleh ketua kelompok, ketua kelompok nanti ke kita. 

"Dan nanti kita verifikasi, setelah itu kita rekomendasi dan mereka (petani-red) bisa beli ke agen. "ujar Herlambang kepada BIDIK, Kamis (21/1/2021).

Herlambang menjelaskan, untuk keputusan permasalahan pupuk bukan hanya di kita, karena ada alokasi alokasi itu juga ada di pemerintah pusat. Sehingga, ada jatah - jatahnya, dulu setiap tahun kita ada perencanaan usulan ke tingkat satu provinsi. 

"Usulan kita 1000 misalkan, nanti di alokasikan. Usulan ini juga dari kelompok tani - kelompok tani kita serahkan ke provinsi, mekanismenya seperti itu. "terang Herlambang. 

Saat ditanya soal ketersediaan pupuk subsidi untuk tahun 2021. Dia menjelaskan, untuk tahun ini pupuk ada. Cuma hubungannya dengan tahun 2020, karena alokasinya ada perubahan. 

"Jatahku (DKPP-red) kan usulan, dialokasikan oleh provinsi sekian. Usulan kita sudah turun menjadi 75 persen dari 1000 tadi, misalkan, ditengah tengah ada perubahan terus alokasi turun naik.  Sehingga pada saat alokasi terakhir, itu turun 75 persen dari usulan. Pada saat terakhir. "paparnya. 

Pada saat terakhir, lanjutnya, musim tanamkan November mau tanamnya sekian, lokasi turun bulan Oktober dikepras jadi 75 persen. "Sehingga, ya ini jadi masalah, saat teman teman mau ngambil ngak bisa, karena alokasinya jadi 75 persen. "pungkasnya. 

Hal yang sama disampaikan Rahmad Kodariyanto kabid pertanian DKPP kota Surabaya, jadi pupuk ini dialokasikan bukan hanya untuk petani tambak, tapi juga untuk petani pangan, dari 37 kelompok petani plus petani tambak. 

"Tadi pak Kadis sudah menjelaskan soal alurnya dari kelompok tani - kelompok tani itu kita ajukan masuk namanya E-RDKK. Itulah yang kita ajukan ke pemerintah provinsi. pemerintah provinsi berdasarkan usulan itu tidak langsung mengiyakan. Sehingga mereka mengeluarkan SK (Surat Keputusan) terkait alokasi pupuk yang ada di Surabaya. "terang Rahmad. 

Masih kata Rahmad, keluarlah SK dan atas dasar itu kita membagi ke kelompok tani, termasuk kelompok petani tambak dan itu sudah kita distribusikan. Tetapi bukan kita yang mendistribusikan. Alurnya itu, kita hanya menampung permohonan, mereka mengajukan permohonan ke kita kemudian kita verifikasi atau validasi. 

"Verifikasi gunanya apa, apakah yang mereka ajukan sudah sesuai, pertama KTP Surabaya, kedua apakah ada di RDKK, kemudian alokasinya ada, setelah benar kita keluarkan rekomendasi dari pak kadis. Naj rekomendasi itu yang kita kieim ke distributor dan distributor ke agen dan agen itu yang menyalurkan ke petani dan kelompok tani, itu terus dan jalurnya seperti itu. "jelasnya. (pan) 

Foto : Yuniarto Herlambang Kadis DKPP kota Surabaya. 

Comments

  1. Do you need a Loan? Are you looking for Finance? Are you looking for a Loan to enlarge your business? I think you have come to the right place. We offer Loans atlow interest rate. Interested people should please contact us on For immediate response to your application, Kindly reply to this emails below only: financialserviceoffer876@gmail.com whats-App +918929509036 Dr James Eric Finance Pvt Ltd Thanks

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar

Selain Bangun Pasar Karah, Ada 6 Pasar Tradisional yang Jadi Prioritas Tahun Ini

SURABAYAIMediabidik.Com - Tahun ini pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPR KPP) akan membangun Pasar Modern di Jalan Karah dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliiar dengan luas lahan 6000 M2.  Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPR KPP kota Surabaya mengatakan, itukan relokasi dari pasar tradisional di seberang jalan yang kondisinya tidak layak, arahan bapak walikota semua pasar yang pedagangnya tumpah ke jalan harus masuk kedalam. Seperti pasar Keputran, pasar Simo , Tembok, pabean dan Karah jadi prioritas bapak walikota. "Pasar Karah ini kan sudah tidak layak pasarnya, jadi mereka makan jalan/gang dan mereka akan dirapikan dan ditata semua di lokasi baru. Nantinya bekas pasarnya dibuat gedung serbaguna untuk kepentingan warga setempat. "ujar Iman kepada media ini, Kamis (18/1/2024).  Masih menurut Iman, rencana relokasi pasar itu sudah rencana lama dari dulu, namun dikarenakan kena Covid jadi rencana itu ter

PT Nitra Farmasi Edarkan Alkes Import Ilegal Asal Jepang

SURABAYA (Media Bidik) – Peredaran alat kesehatan(Alkes) produk Fuji Phycon asal Negeri Matahari Terbit (Jepang) yang sudah masuk ke Indonesia melalui Distributor tunggal PT Nitra Farmasi yang berkantor di jalan Percetakan Negara V No 10 Jakarta, ironinya alat kesehatan asal Jepang  yang diedarkan oleh PT Nitra Farmasi di Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta di seluruh Indonesia, ternyata belum mempunyai IPAK(Ijin Penyaluran Alat Kesehatan) dari Departemen Kesehatan RI sesuai Permenkes No 1191 Tahun 2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan(Alkes) dan Permenkes No 1190 Tahun 2010 tentang Ijin Edar Alkes. Perusahaan perdagangan farmasi milik Jarmansjah Joesoef  disinyalir melanggar Pasal 196 Undang-Undang  No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan bisa diancam kurungan penjara selama 15 tahun atau denda sebesar Rp 15 milliar. Padahal perusahaan perdagangan farmasi milik pengusaha asal Padang Sumatera Barat ini sudah berdiri sejak tahun 2004 namun hingga kini belum meng