Skip to main content

Warga Kupang Indah Gelapkan Uang Tagihan

tersangka bersama barang bukti saat digelandang dipolres
SURABAYA (Media Bidik) - AM(28) warga JL.Pacarkeling Gg V surabaya yang bekerja sebagai  Karyawan PT. Trimangun Perkasa di laporkan Atasan nya DR.Budi Soetanto(42) warga JL.Kupang Indah Gg VIII No.31 kecamatan Dukuh Pakis Surabaya 4/12 di karenakan memanipuasi Nota tagihan perusahaan kurang lebih Rp 120.000.000 kerugian yang di derita perusahaan.

Tersangka AM melakukan penggelapan Perusahaan ketika mendapat perintah dari kantor untuk menagih uang oderan di toko-toko yang bekerja sama dengan perusahaan nya,total semua ada 14 toko.namun saat di minta setoran tersangka mengaku bahwa semua toko-toko yang di tagih belum membayar.

Dalam pengakuan tersangka iya mengakui bahwa tersangka melakukan manipulasi nota tagihan,tersangka juga mengaku kalau sebagian toko sudah membayar lunas namun tersangka membuat nota palsu seolah-olah nota perusahaan belum dibayar. "Iya mas saya membuat nota palsu supaya perusahaan tidak tau ,sebenernya sudah membayar tapi nota ta palsukan,uangnya saya pakai sehari-hari sebagian saya gunakan untuk senang-senang,"aku tersangka.

Karena merasa curiga dengan gelagat pegawainya akhirnya perusahaan mengecek langsung ke semua toko-toko yang bekerja sama,namun betapa kagetnya setelah mengetahui bahwa semua toko ternyata sudah membayar semua.karena merasa di tipu akhirnya. Pihak perusahaan melaporkan tersangka. "Tersangka sudah mengakui semua perbuatan nya dan kami juga sudah menyita barang buktinya berupa 19 lembar nota penjualan pelumas oli senilai Rp 111.355.281,- 1 lebar surat di angkat sebagai karyawan,1 buah TV,2 buah cicin kawin 5gram," Ujar Wakasat reskrim Kompol Manang soebekti.(suroso)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...