Skip to main content

Pemkot Surabaya Habiskan Rp 775,2 M untuk Proyek Akses Antar Kota

foto jalan forntage road surabaya
SURABAYA (Media Bidik) - Guna memperlancar akses lalu lintas jalan menuju Surabaya, Pemkot membangun sejumlah proyek krusial. Berdasarkan data Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya, sedikitnya Rp 775,2 miliar sudah digelontorkan dari APBD Surabaya. Dana tersebut tersebar untuk proyek frontage road (FR) Jl Ahmad Yani, box culvert Banyuurip dan jalan kembar Wiyung. Kadis PUBMP Surabaya Erna Purnawati memerinci, hingga kini Pemkot sudah mengeluarkan Rp 190 miliar untuk proyek box culvert Banyuurip. Detailnya, Rp 62,3 miliar untuk pembebasan lahan serta Rp 128,2 miliar untuk pengerjaan fisik jalan.

Pengerjaan proyek box culvert Banyuurip dimulai sejak 2009. Pemkot sempat mengerjakan fisik jalan mulai 2009 hingga 2011, tepatnya mulai Girilaya hingga Simojawar. Namun, per 2012 pembangunan fisik dibiayai sepenuhnya oleh APBN Kementerian PU. Sedangkan Pemkot tetap bertanggung jawab terhadap pembebasan lahannya. Total, sebanyak 700-an persil telah dibebaskan Pemkot sehingga saat ini box culvertBanyuurip sudah bisa dilewati kendaraan. "Pemkot kembali akan mengerjakan fisik jalan box culvert Banyuurip bagian barat sepanjang satu kilometer di daerah Benowo. Selebihnya, fisik jalan ditanggung Kementerian PU," kata Erna saat dijumpai di kantornya, Rabu (2/12). Untuk proyek jalan Wiyung, Pemkot "berjuang" membebaskan lahan dan pembangunan fisik jalan. Proyek tersebut murni mengandalkan APBD Kota Surabaya. Mulai 2011 sampai 2015, total sudah Rp 99,8 miliar telah dikucurkan Pemkot untuk pembebasan lahan.

Sementara terkait proyek FR Jl Ahmad Yani, sejak 2009 hingga sekarang, Pemkot sudah menghabiskan dana sebesar Rp 484,8 miliar. Rinciannya, Rp 363,5 miliar digunakan untuk pembebasan lahan dan Rp 121 miliar untuk pengerjaan fisik meliputi pengaspalan jalan, pembuatan saluran dan pedestrian serta penerangan jalan umum (PJU). "Total sudah 293 persil dibebaskan Pemkot terkait proyek FR sisi barat dan timur," terang alumnus ITS ini.

Erna mengatakan, meski status jalan Ahmad Yani adalah jalan nasional, namun hal tersebut tidak menghalangi Pemkot untuk membangun FR. Sebab, menurut dia, jalan Ahmad Yani yang tergolong arteri primer wajib dilengkapi jalur lambat alias FR. Dengan pertimbangan tingkat kemacetan yang kian parah, maka Pemkot memutuskan membangun infrastruktur berupa FR. "Kalau kita bicara status jalan, itu (Jl Ahmad Yani) sebenarnya tanggung jawab pemerintah pusat. Tapi kita tidak mungkin saling tunggu, karena kondisi di lapangan sudah sangat macet. Intinya, ini semua demi kenyamanan warga Surabaya dan sekitarnya," ujarnya.
Erna juga menambahkan, Kementerian PU sejatinya sempat membantu sebesar Rp 16,6 miliar untuk pembangunan FR depan kantor Dishub Jatim. Namun selebihnya dikerjakan dengan dana APBD Surabaya. Dia mengungkapkan, tahun depan Pemkot menganggarkan Rp 70 miliar untuk kelanjutan pembebasan lahan FR sisi barat. Sedangkan untuk pengerjaan fisik disiapkan dana sebesar Rp 40 miliar. "Tapi kalau lahan Polda dan Lantamal V sudah dibebaskan, maka anggaran fisik ditambah menjadi Rp 70 miliar," ucap Erna.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...