Skip to main content

Ketua DPRD Surabaya Kritik Keras Sikap PLT Dirut KBS

SURABAYA(Media Bidik) - Sikap kurang kooperatif Aschta Boestani Tajudin Pelaksana Tugas (PLt) Direktur utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) terkait membatasi aktivitas media televisi dalam melakukan tugas peliputan mendapat respon keras Armuji ketua DPRD Surabaya. Armuji menilai, sikap Plt Dirut PDTS KBS yang baru tersebut merupakan langkah kemunduran. Sebagai pimpinan BUMD, dia seharusnya dapat menunjukkan sikap yang lebih terbuka. Apalagi melihat sejarah berdirinya KBS adalah hasil dari perkumpulan orang-orang media.

"Sekarang ini eranya keterbukaan. Media harus bebas melakukan peliputan semua aktifitas KBS agar dapat diketahui oleh semua masyarakat," terangnya.

Diketahui Aschta melakukn pembatasan peliputan kepada media televisi dari rekaman percakapannya dengan awak media. Sesuai keterangan dalam rekaman, Aschta menganggap pembatasan adalah hak preogratif yang dimiliki seorang Direktur. 

Berdasarkan keterangan beberapa wartawan televisi yang bertemu langsung dengan Aschta, media televisi diminta mengajukan surat tugas peliputan selama tiga hari sebelum peliputan. Selain itu, penayangan berita juga harus melalui persetujuannya.

"Mungkin dia (PLt Dirut PDTS KBS) takut diketahui karena sekarang banyak hewan yang mati. Seolah-olah dia mau berbuat baik namun tak mau di ketahui oleh masyarakat banyak," tambah Armuji.

Saat ditanya mengenai tindak lanjut yang akan dilakukan oleh pihak DPRD Armuji mengatakan bahwa secepatnya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak). Saat didatangi oleh sejumlah awak media, Armuji hendak langsung sidak ke KBS. sayangnya saat di hubungi via telfon, yang bersangkutan mengaku sedang berada di Jawa Tengah. Sehingga niat tetsebut dibatalkan.

Selain itu, karena permasalahan ini merupakan tupoksi Komisi B, maka ia akan meminta Komisi terkait untuk menangani peraoalan ini. Termasuk juga melihat proses pengangkatan PLt Dirut KBS tersebut. Pasalnya, Armuji mengaku, semenjak Dirut KBS sebelumnya, Ratna Achjuningrum, turun dari jabatan, belum ada komunikasi lebih lanjut dari pemerintah kota terkait pengisian jabatan tersebut.

"Setelah kita proses, tentunya kita akan mengetahui apakah ini kesalahan Walikota atau bagaimana," tegas politikus PDI P yang empat kali menjabat anggota DPRD Surabaya tersebut, Kamis (30/4).

Senada, Masduki Toha, wakil ketua DPRD Surabaya menilai sikap demikian itu merupakan sikap tertutup yang mencerminkan ketakutan. "Seharusnya media tidak perlu dibatasi. Karena media inilah yang mentransformasikan segala informasi kepada publik," tandas politikus PKB itu.(pan)



Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni