Skip to main content

Pengemudi Suzuki Labrak Sopir Taxi

SURABAYA (Media Bidik) - Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, sore tadi mendadak heboh oleh aksi perempuan pengendara mobil Suzuki X-Over Nopol L 1438 WJ. Dia mengamuk secara membabi buta ke seorang sopir taksi.

Spontan saja, kondisi jalan yang macet karena jam bubaran kerja itu makin riuh oleh bising suara klakson. Saat itu, secara tiba-tiba, perempuan yang mengenakan kaos abu-abu dan rok mini dipadu jaket warna putih itu turun dari mobilnya menghentikan laju taksi jenis Blue Bird Nopol L 1541 US.

Perempuan berambut sebahu yang diketahui bernama Lina, warga Gubeng, Surabaya itu turun dari mobilnya, melabrak si sopir taksi dengan logat khas Suroboyoan yang kasar. Bahkan, Lina yang tengah emosi itu tangannya menggebrak-gebrak badan taksi.

Si sopir taksi sendiri, juga tak tinggal diam dipermalukan oleh perempuan berwajah oriental itu. Dengan garang juga si sopir taksi balik menyerang lawannya dengan makian yang sama.

Perang mulut pun tak terhindari. Aksi kedua orang berlainan jenis kelamin itupun mengundang banyak perhatian pengendara dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian. Jalanan makin macet, seluruh pengendara dari arah Jalan Tunjungan menuju Gubernur Suryo terganggu dan menyalakan klaksonnya tiada henti. Namun, kedua orang berseteru itu tak peduli dengan suara bising klakson dan terus saling mencaci.

"Mobil (taksi) saya yang ditabrak dari belakang, lah kok situ (Lina) yang malah marah-marah. Ini lihat, bemper dan bagasi belakang mobil saya rusak parah. Mentang-mentang orang kaya terus bisa seenaknya saja. Ya sudah kita selesaikan masalahnya ke pihak berwajib saja," tegas si sopir taksi.

Sementara Lina beralasan, justru si sopir taksi yang salah, karena mengemudi tanpa haluan dan melihat kondisi sekitar. "Saya tadi itu minggir. Tapi situ (sopir taksi) malah mengancam akan memukul saya. Sembarangan saja, biarpun saya perempuan, saya juga berani," teriaknya.

Karena situasi tak terkontrol dan membuat kemacetan makin parah, anggota Satlantas Polrestabes Surabaya yang mengetahui kejadian itu, langsung melerai. Petugas kemudian meminta surat-surat kendaraan dan SIM masing-masing pengemudi.

Petugas juga meminta keduanya mengarahkan mobilnya ke area parkir yang benar untuk didamaikan

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni