Skip to main content

Pansus DPRD Soroti Krisis ASN di Surabaya, Pemkot Diminta Segera Bertindak

SURABAYAIMediabidik.Com– Rapat Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Surabaya yang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 berlangsung hangat, Rabu (25/6/2025). Isu rotasi, mutasi pejabat, hingga krisis sumber daya manusia di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjadi sorotan utama. Rapat yang dipimpin Ketua Pansus Achmad Nurdjayanto itu turut dihadiri perwakilan Bappedalitbang, BKPSDM, Bagian Hukum dan Kerjasama, serta sejumlah OPD terkait.

Wakil Ketua Pansus, Rio Pattiselanno, menyoroti proses seleksi jabatan tinggi yang dinilai masih menyisakan banyak pertanyaan, khususnya untuk posisi strategis seperti Sekretaris Daerah (Sekda) yang hingga kini masih dijabat oleh Penjabat (Pj).

"Wawancara, makalah, dan rekam jejak itu memang prosedurnya. Tapi pertanyaannya, apakah sudah ada aturan komposisi yang jelas untuk panitia seleksi ini? Harusnya ada, tapi kok tidak dicantumkan dengan tegas. Jangan sampai pansel ini hanya formalitas," tegas Rio.

Ia juga menyoroti banyaknya kasus ketidakcocokan antara kompetensi pegawai dengan posisi yang diemban. "Kita sering lihat pegawai berlatar belakang hukum, tapi ditempatkan di bagian keuangan. Atau lulusan teknik malah bekerja di administrasi umum. Ini jelas tidak sehat untuk kinerja birokrasi," sindirnya.

Anggota Pansus, Djohari Mustawan, menambahkan sorotan tajam terhadap isu krisis pegawai. Ia mengungkapkan, jumlah ASN di Surabaya terus menyusut akibat pensiun massal yang akan terjadi dalam lima tahun ke depan.

"Saya tanya langsung, bagaimana perhitungan jumlah PNS yang pensiun dari 2025 sampai 2029? Bagaimana mekanismenya? Kalau terus menunggu pusat tanpa ada intervensi dari daerah, ini bisa jadi bom waktu,"kata Djohari dengan nada serius.

Djohari juga mengingatkan agar Pemkot tidak terjebak pada beban belanja pegawai yang saat ini sudah mencapai ambang batas. "Jangan sampai belanja pegawai tembus lebih dari 30 persen APBD. Kalau itu terjadi, ruang gerak pemerintah jadi kaku. Program pembangunan bisa terganggu," ujarnya.

Menjawab berbagai sorotan tersebut, Kepala BKPSDM Kota Surabaya, Ira Tursilowati, menjelaskan bahwa seluruh proses seleksi jabatan tinggi sudah berjalan sesuai regulasi. "Kami mengikuti Permenpan RB Nomor 15 Tahun 2019 dan juga Permenpan RB Nomor 15 Tahun 2024. Untuk Sekda, kami sudah kantongi izin dari BKN dan Kemendagri. Minggu ini akan segera diumumkan," jelas Ira.

Ia juga menegaskan bahwa panitia seleksi tidak hanya diisi oleh pejabat internal, tetapi juga melibatkan akademisi dan profesional. "Misalnya untuk posisi Kepala Dinas Perhubungan, kami bisa melibatkan akademisi atau pakar transportasi sebagai bagian dari pansel,"imbuhnya.

Terkait isu kekurangan pegawai, Ira membeberkan data yang cukup mencengangkan. "Idealnya Pemkot Surabaya memiliki 48.514 pegawai. Tapi saat ini hanya ada sekitar 18.190 ASN. Sisanya kita tutup dengan tenaga kontrak dan P3K. Tapi P3K juga masih terbatas kewenangannya,"ungkapnya.

Menurut Ira, tantangan terbesar adalah menjaga belanja pegawai agar tidak melebihi 30 persen dari total APBD. "Kemarin saat kami hitung, belanja pegawai sudah mencapai 30,24 persen. Ini sudah diambang batas. Kalau tidak diatur dengan hati-hati, bisa mengganggu fiskal daerah,"tandasnya.

Perwakilan Bappedalitbang, Hendri, turut menguatkan bahwa persoalan SDM tidak hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas. "Kualitas pegawai itu tidak hanya dari pendidikan, tapi juga disiplin dan perilaku. Memang ada pegawai yang enggan mengembangkan kompetensinya. Ini yang jadi PR besar,"jelasnya.

Ia mengakui bahwa selama ini pengembangan kompetensi cenderung stagnan. "Selama ini kami pasang standar minimal saja. Jadi grafiknya memang terlihat flat. Ke depan, perlu ada motivasi lebih agar pegawai mau meningkatkan kapasitasnya,"ujarnya.

Rapat Pansus ini memberi atensi bahwa Pemkot Surabaya menghadapi tantangan berat dalam pengelolaan ASN, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Jika tidak segera dibenahi, kondisi ini dikhawatirkan akan menjadi hambatan serius bagi tercapainya visi besar Surabaya sebagai kota global yang modern dan kompetitif.

"Ini harus menjadi perhatian serius. Jangan hanya jadi catatan dalam RPJMD, tapi harus ada langkah nyata. Mulai dari penataan SDM, penguatan kompetensi, sampai tata kelola mutasi dan rotasi yang lebih profesional dan berbasis kebutuhan, bukan sekadar formalitas,"tegas Ketua Pansus, Achmad Nurdjayanto, menutup rapat.(red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...