SURABAYA(Media Bidik) - Guangzhou yang menjadi kota ketiga terbesar di China setelah Beijing dan Shanghai juga merupakan ibukota Provinsi Guangdong. Kota ini juga merupakan pusat perdagangan yang sudah dikenal sejak zaman dahulu karena letaknya yang strategis berada di ujung selatan China, berhadapan langsung dengan Laut China Selatan. Di kota yang dahulu dikenal dengan nama Canton ini mempunyai banyak obyek wisata yang terdiri dari wisata belanja, wisata modern dan wisata sejarah.
Kota Guangzhou terletak di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap menjadi pusat perdagangan dan kedudukan pemerintahan. Jalanan berliku yang dipadati jutaan manusia bisa ketemu, namun gedung pencakar langit, taman dan jalan raya lebih mendominasi. Terdapat monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah kota Guangzhou, mengambil tempat di sebuah pagoda merah sejak 1380, untuk memajukan sektor pertanian pemerintah Guangzhou membentuk Lembaga Gerakan Petani yang terletak dekat pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) dianggap masjid tertua di Cina.
Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal abad ke-19. Dengan jumlah kepadatan penduduk saat ini mencapai 19 juta jiwa, Guangzhou bisa juga disebut kota Kambing, menurut cerita penduduk setempat, Guangzhou adalah kota termiskin diantara kota-kota lainnya di Cina, untuk makan saja sangat kesulitan sehingga mereka berdoa kepada tuhan, kemudian dikirimlah seekor kambing untuk membantu masyarakat Guangzhou melalui bercocok tanam.
Untuk mengatasi jumlah kepadatan penduduk yang semakin meningkat pemerintah Cina mencanangkan progam KB serta melegalkan aborsi yang mana mengharuskan setiap rakyatnya/keluarga tidak boleh mempunyai anak lebih dari satu dan apabila ada yang kedapatan menpunyai anak lebih dari satu pemerintah Cina akan memberi sanksi denda sebesar 250.000 Yuan per Kepala Keluarga. Selain memberi sanksi denda pemerintah Cina juga memberi reward bagi setiap tahunnya kepada seluruh Pekerja wanita atau Guru wanita yang ikut mensukseskan program KB sebesar 5000 Yuan.
Dalam mengatasi kemacetan lalu lintas pemerintah Guangzhou melarang setiap warganya mengunakan sepeda motor, pemerintah setempat menganggap sepeda motor merupakan penyebab kemacetan lalu lintas serta menyebabkan rawan terjadinya tindak kejahatan. Selain itu pemerintah Guangzhou membatasi usia kendaraan baik mobil pribadi atau angkutan umum maksimal 15 tahun dan untuk membuat masyarakat agar tertib berlalu lintas pemerintah Guangzhou memasang CCTV di setiap protokol jalan raya serta menindak tegas para pelanggar lalu lintas dengan cara mencabut SIM (Surat Ijin Mengemudi) dan untuk mendapatkan kembali ijin mengemudi sopir atau pengemudi harus melalui proses uji mengemudi selama enam bulan serta membayar denda sebesar dua belas juta Yuan.
Perlu diketahui dalam menjaga keamanan serta ketertiban penduduknya. Pemerintah Cina berperan aktif dalam segala hal untuk menjadikan negaranya agar selalu kondusif, baik dibidang Ekonomi, Pendidikan, Politik, Hukum dan Sosial serta mempunyai motto dari rakyat untuk rakyat, dimana pemerintah menaikan pajak pendapatan setiap tahunnya hanya untuk pembangunan serta kemakmuran rakyatnya sehingga menjadikan rakyatnya menjadi makmur baik dibidang ekonomi maupun sosial. (Topan)