Skip to main content

Walikota Berikan Materi Sekolah Kebangsaan di Santa Maria

SURABAYA(Media Bidik) - Siswa-siswi di Kota Surabaya diimbau untuk meneladani semangat para pejuang yang tidak mudah mengeluh dan menyerah dalam menghadapi situasi sesulit apapun. Sebab, sikap untuk tidak mudah mengeluh itulah yang kelak bisa mengantarkan anak-anak Surabaya meraih sukses.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini kepada ratusan pelajar di Surabaya yang hadir dalam acara Sekolah Kebangsaan di Sekolah Santa Maria Surabaya, Selasa (4/11). Selain ratusan pelajar dari sekolah dasar negeri dan swasta se-kecamatan Tegalsari serta perwakilan OSIS SMP/SMA, agenda Sekolah Kebangsaan juga dihadiri beberapa veteran pejuang.

Tri Rismaharini mengingatkan para pelajar betapa para pejuang dulu berjuang mempertahankan kemerdekaan dengan taruhan nyawa. Karenanya, para pelajar yang kini tidak perlu berjuang mengangkat senjata, seharusnya bisa menghargai perjuangan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan melalui cara yang benar.

"Warisi semangat pejuang. Arek Surabaya tidak boleh gampang menyerah. Jangan buat para pahlawan menyesal dan menangis di makamnya karena anak-cucunya   kalah. Ingat, kemerdekaan negara ini bukan karena diberi, tetapi karena perjuangan yang memakan banyak korban. Kalau kalian menyia-nyiakan berarti kita tidak tau berterima kasih kepada pahlawan," tegas walikota. 

Walikota mengingatkan bahwa meski Indonesia tidak lagi dikungkung oleh penjajah, tetapi penjajahan model baru yang lebih menantang dibanding penjajahan zaman dulu, telah berada di depan mata. Penjajahan model baru itu berwujud di bidang ekonomi melalui ketergantungan terhadap produk-produk luar negeri seperti hand phone (HP). "Sekarang hampir semua punya HP. Kalau kalian tergantung pada HP, itu sudah bagian dari kita terjajah. Kalian tergantung pada benda yang ngambil dari luar (negeri)," sambung walikota.

Risma juga menyinggung perihal pentingnya anak-anak Surabaya mulai menyiapkan diri menyambut datangnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. "Kalau tidak bisa survive kita hanya akan jadi penonton. Kita tidak bisa menang kalau kita enak-enakan.  Kota dan negara ini butuh kalian. Karena itu, kalian harus sukses dan mampu bersaing dengan anak-anak dari negara maju," pesan walikota.

Walikota yang akrab disapa Bu Risma ini kemudian menggugah keberanian siswa-siswi untuk bertanya. Beberapa anak tampil menyampaikan pertanyaannya. Salah satu yang menarik adalah pertanyaan yang disampaikan Anastasia Dita, siswi SMPK Santa Maria perihal mengapa Bu Risma begitu perhatian dan cinta kepada anak-anak sehingga merasa perlu menggelar acara Sekolah Kebangsaan.

"Bagaimana tidak sayang karena kalian yang kelak melanjutkan perjuangan. Kalian yang kelak memegang bangsa ini. Kalian ini aset bangsa," ujar Bu Risma.

Kehadiran walikota di Sekolah Kebangsaan menunjukkan betapa walikota menempatkan anak-anak sebagai salah satu concern utama untuk diperhatikan. Padahal, di saat bersamaan, walikota juga mendapatkan undangan untuk tampil sebagai pembicara di acara Roundtable Meeting pada International Business Strategy and Development Visit Program oleh UK Trade Investment bertema "Telecommunication Infrastructure and Smart Cities Concept". Namun, walikota memilih menghadiri sekolah kebangsaan yang dihadiri oleh anak-anak.

"Saya harus memenuhi janji bertemu anak-anak ini. Mereka ini butuh panutan, mereka ini butuh contoh," ujar Bu Risma.

Begitu cintanya Tri Risma kepada anak-anak ini, Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser mengatakan karena anak-anak ini merupakan aset bangsa. "Anak-anak in investasi negara. Dan Bu Risma itu "kalahnya" memang sama anak-anak," ujar Muhamad Fikser.

Sebelumnya, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Surabaya, Hartoyik, mengelorakan semangat ratusan murid yang hadir. Diawali dengan teriakan pekik merdeka yang menggelegar, Hartoyik lantas mengisahkan kembali perjuangan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Menurutnya, di Jawa Timur ada sekitar 12 tokoh yang terlibat dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, dengan peran berbeda-beda. 

"Banyak dari para pahlawan yang hanya tinggal tulang-belulang. Tetapi, ada banyak calon pahlawan di hadapan saya. Saya sangat yakin dengan anak-anakku semua karena Surabaya punya sejarah yang paling hebat dalam pertempuran 45," jelas Hartoyik.

Hartoyik juga menyinggungkeberadaan dan fungsi dari gedung sekolah Santa Maria di masa perjuangan dulu. "Di tahun 1945, gedung sekolah ini merupakan tempat berhimpun para pejuang pelajar di Surabaya. Para pelajar ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan. Dan itu mahal harganya. Bukan hanya harta tetapi juga taruhan nyawa," ujarnya.

Hartoyik menyampaikan bahwa sekolah kebangsaan merupakan ide Pemerintah Kota Surabaya yang di daerah manapun belum ada. Menurutnya, melalui Sekolah Kebangsaan, patriotism para pejuang bisa dipatrikan kepada anak-anak Surabaya. "Ini merupakan tambahan wawasan luar biasa bagi anak-anak. Melalui Sekolah Kebangsaan, anak-anak bisa mengingat seperti apa perjuangan dan pengorbanan para pejuang dalam merintis kemerdekaan," sambung dia

Acara ini digelar setiap memasuki bulan November dan menjadi rangkaian acara untuk memperingati Hari Pahlawan. Sekolah Kebangsaan di Sekolah Santa Maria Ini merupakan gelaran kali kedua di tahun 2014 ini. Sebelumnya, Sekolah Kebangsaan digelar di Gedung Nasional Indonesia, Sabtu (1/11). Agenda serupa akan kembali digelar di SMAK St Louis Surabaya, Rabu (5/11).(Topan)

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...