Skip to main content

Pemkot Launching Kios Pelayanan Publik

SURABAYA (Media Bidik) - Warga Kota Surabaya kembali mendapatkan berbagai kemudahan dalam kaitan dengan pelayanan publik. Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan Kios Pelayanan Publik di Balai Kota Surabaya, Senin (10/11). Sebuah anjungan dengan berbagai pelayanan publik ini merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk mempercepat proses pelayanan publik dalam rangka penyelenggaraan  good governance.

Kios Pelayanan Publik dilengkapi dengan layar touchscreen, keyboard, scanner dan printer untuk mempercepat proses pelayanan. Termasuk juga penjelasan dalam bahasa jawa dan bahasa Madura demi memudahkan pemahaman warga. Melalui kios tersebut, warga Surabaya dapat melakukan layanan publik secara online sehingga tak perlu mendatangi loket dinas terkait.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika me-launching Kios Pelayanan Publik mengatakan, inovasi terbaru Pemkot Surabaya ini terdiri dari tiga menu utama dengan peruntukan yang berbeda. Tiga menu tersebut yakni SSW (Surabaya Single Window) khusus untuk perizinan, lalu e-Health untuk layanan kesehatan dan e-Lampid untuk administrasi kependudukan. Lampid merupakan kependekan dari (akta) kelahiran-kematian-pindah-datang.
"Ini teman-teman (SKPD Pemkot Surabaya) yang ciptakan. Kita buat kreasi sendiri dan ternyata bisa. Ini akan sangat memudahkan warga Surabaya. Saya kira, di Indonesia, kita yang pertama kali," tegas Walikota Tri Rismaharini.
Perihal e-Health, walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menjelaskan, program layanan kesehatan secara online ini 'lahir' karena keprihatinan yang seringkali menyaksikan antrean panjang di rumah sakit. Nah, dengan digagasnya e-Health, warga dapat melakukan pendaftaran secara online sehingga meminimalisir antrian di loket.
Adapun untuk prosedur pendaftarannya, pasien penduduk Kota Surabaya datang ke Puskesmas dengan membawa e-KTP, apabila pasien tersebut belum tersimpan datanya (berupa RFID). Pasien memberikan e-KTP kepada petuga s untuk dilakukan penyimpanan data, data akan muncul dan petugas cukup mengarahkan pada poli  yang dituju. Pada kunjungan berikutnya pasien cukup menempelkan e-KTP pada RFID dan system akan otomatis melakukan pencarian.  Pasien penduduk Kota Surabaya datang tanpa membawa e-KTP, menyebutkan nama atau nama dan tanggal lahir atau nama dan alamat, petugas melakukan pencarian data dan penyimpanan dan mengarahkan langsung pada poli yang dituju. Untuk pasien yang datanya sudah ada di Puskesmas , dapat dilakukan edit data untuk melengkapi data pasien tersebut dengan data kependudukan.
Dikatakan walikota, selama ini, alurnya adalah pasien yang berobat dari Puskemas kemudian dirujuk dan didaftar di rumah sakit, pihak rumah sakit kemudian mengirim pasien tersebut ke ruang poli. Bila seperti itu, maka antreannya dua kali.
"Itu kan lama. Ini ndak lagi. Ini dari Puskesmas ndak perlu lagi ke umum, langsung ke poli. Jadi yang sudah masuk di Puskesmas bukan pasien baru lagi, dia sudah pasien lama. Data dari Puskemas bisa dikirim  ke poli masing-masing di rumah sakit. Di poli, data sudah ada karena dikirim dari Puskesmas. Jadi pasien dapat nomor antrean di sini (kios pelayanan) nggak perlu nunggu di rumah sakit," jelas walikota.
Sementara melalui e-Lampid, warga dapat melakukan pencatatan sipil sehingga tidak perlu mengantri panjang di loket Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Cukup dengan mengakses anjungan Kios Pelayanan Publik, warga dapat melakukan pengurusan administrasi kelahiran, kematian, pindah dan datang.  "Kalau buat akta, ndak perlu datang ke kantor Dispendukcapil karena bisa daftar lewat online. Waktunya juga cepat, tiga hari," sebut walikota.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menambahkan, sesuai dengan tujuannya untuk memudahkan layanan publik, maka warga Surabaya akan bisa dengan mudah memanfaatkan keberadaan kios pelayanan publik ini. Kios pelayanan publik dapat diakses di ratusan titik di wilayah Surabaya seperti di kantor kelurahan , kantor kecamatan, Puskesmas dan kantor SKPD Pemkot Surabaya.
"Total ada 203 kios pelayanan yang akan kita berikan ke seluruh kelurahan, kecamatan dan beberapa Puskesmas. Warga bisa daftar layanan kesehatan dan Lampid serta  perizinan.Teman-teman yang memiliki jaringan internet, bisa akses di rumah, kalau yang tidak punya, bisa memanfaatkan kios layanan ini," ujar Antiek Sugioharti.
Launching yang digelar setelah pelaksanaan upacara Hari Pahlawan ke-69 dan hari Kesehatan Nasional ke-50 di halaman Taman Surya ini dihadiri Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan beserta asisten, Kepala Dinas Kesehatan, Febria Rahmanita, Kepala Dinas kependudukan dan Catatan Sipil, Suharto Wardoyo serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya.
Sebelum meluncurkan program kios pelayanan publik, Walikota Tri Rismaharini juga me-launching broadband learning center (BLC) di 10 lokasi. Walikota lantas melakukan video conference dengan ibu-ibu yang tengah beraktivitas di BLC Kupang Gunung dan BLC Karang Pilang.
Ibu-ibu tersebut lantas mengisahkan pengalaman pertama mereka 'berkawan' dengan komputer dan mengenal internet. Mereka juga berkisah perihal hobi mereka yakni berdagang secara online dengan mempromosikan produk-produk hasil UKM via online. "Kami menyampaikan terima kasih kepada Bu Risma atas perhatian dan kepeduliannya kepada kami," ujar salah seorang ibu.
BLC Karang Pilang berlokasi di kantor kecamatan. Sementara BLC Karang Gunung merupakan salah satu tindakan konkret Pemkot Surabaya dalam mengalihfungsikan lokalisasi Dolly yang di kawasan Putat Jaya. BLC Karang Gunung berada di bekas bangunan wisma Barbara. "Itu nanti untuk enam lantai. Selain BLC, nantinya juga untuk Paud, ibu-ibu senam dan juga Balai RW. Ada lift nya juga. Kalau gedung siap, kita isi perpustakaan," ujar walikota.
Sebelumnya, walikota bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, veteran pejuang, SKPD Pemkot Surabaya melakukan upcara peringatan hari Pahlawan di halaman Taman Surya. Nuansa peringatan Hari Pahlawan sangat terasa karena semua hadirin yang hadir mengenakan seragam perjuangan. Seusai upcara peringatan Hari Pahlawan  yang bertema "Pahlawanku Idolaku", walikota secara simbolis  meresmikan sentra wisata kuliner di Gunung Anyar, Siwalankerto, Krembangan, Pegirian, Semolo Waru dan Manukan Lor. Walikota juga menyerahkan penghargaan kepada warga berprestasi yang telah berjasa dalam pembangunan Kota Surabaya.(Topan)

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni