Mediabidik.com – Pemkot Surabaya terus mengembangkan wisata pesisir Romokalisari, dengan tujuan meningkatkan ekonomi pesisir di Surabaya Barat ini. Pengembangan wisata pesisir di Romokalisari ini memang masuk dalam APBD Kota Surabaya Tahun 2021.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati menilai, pengembangan wisata pesisir Romokalisari baru dikerjakan oleh Dinas Pariwisata dan DKPP Kota Surabaya, tapi belum masuk dalam Renstra nya Dishub Surabaya dalam transportasi air.
"Mestinya ketika Pemkot Surabaya mengembangkan wisata air, harus ter-integralistik dengan transportasi air, jadi konek antara transportasi air yang dikembangkan Dishub dengan wisata air Romokalisari. Kemudian juga konek dengan DKPP dalam pemberdayaan nelayan dan petani di sekitarnya." ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (23/12/21).
Ia menjelaskan, selama ini kami melihat Pemkot Surabaya baru sebatas pemberdayaan nelayannya saja dalam pengembangan wisata pesisir Romokalisari, kemudian pemberdayaan petani, dan wisata nya saja, melainkan belum terintegrasi dengan transportasi air.
"Diharapkan ketika sudah terintegrasi dengan transportasi air dan masuk Renstra nya Dishub, maka pengembangan wisata pesisir lebih kuat lagi. Secara general intinya Pemkot Surabaya jangan hanya mengembangkan transportasi darat saja, tapi juga transportasi air." tegas politisi PKS Surabaya ini.
Lebih lanjut Aning Rahmawati mengatakan, sebenarnya jika melihat Renstranya Dishub, pengembangan wisata air bukan saja di Romokalisari tapi juga di Kalimas. Yang di Kalimas ini pun masih dalam bentuk kajian, jadi bisa masuk Rentra Dishub di tahun 2022.
Harapan kami, tambah Aning, wisata air harus ter-integralistik dengan transportasi air, hanya harus dimasukkan dalam Renstra nya Dishub sehingga membuka peluang sebagai alternatif transportasi bagi masyarakat sekitar pesisir.
Disisi lain, jelas Aning Rahmawati, infrastruktur pembangunan disekitar Romokalisari sampai detik ini belum ada pengembangan dari Pemkot Surabaya. Pemkot hanya fokus pada pemberdayaan nelayan saja.
"Jadi saya belum melihat pengembangan infrastruktur pembangunan di Romokalisari, baik yang masuk dalam APBD 2022, bahkan dalam Perubahan APBD 2021 kemarin, itu belum ada."tuturnya.
Dirinya kembali menambahkan, jika Pemkot Surabaya mau mengembangkan wisata pesisir seyogyanya belajar dari pembangunan proyek Jembatan Suroboyo di Kenjeran. Dimana sejak proyek Jembatan Suroboyo diresmikan besara-besaran, tapi sampai sekarang masih ditutup tidak boleh dibuka untuk publik.
"Nah jangan sampai di Romokalisari juga bernasib seperti Jembatan Suroboyo, dibangun objek wisata tapi tidak dibuka untuk umum."pungkasnya.(pan)
Comments
Post a Comment