Skip to main content

Kunjungi IPAM Surya Sembada Surabaya, Kementerian Ekonomi Jepang Bahas Siaga Bencana

SURABAYAIMediabidik.Com -  Kementerian Ekonomi Jepang berkunjung ke IPAM Ngagel Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya pada awal Desember 2025 dalam rangka berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait manajemen risiko serta kesiapsiagaan bencana di sektor layanan air minum. Delegasi Kementerian Ekonomi Jepang, Shin Sakaguchi, selaku Direktur dari Divisi Internasional Kementerian Ekonomi Jepang, menyampaikan manajemen risiko dan mitigasi bencana yang diterapkan di Jepang, "Di Jepang, manajemen risiko dan kesiapsiagaan bencana dipikirkan hampir setiap hari dalam berbagai aspek kehidupan, karena kondisi geografis Jepang yang rawan gempa bumi. Sebagai saran, semakin awal persiapan dilakukan, semakin baik kemampuan menghadapi dampak bencana di masa depan. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi Surabaya dalam memperkuat ketahanan layanan air minum dan keselamatan personel," ujarnya.

Shin Sakaguchi menjelaskan tujuan kunjungan adalah untuk membahas manajemen risiko dan kesiapsiagaan bencana. Saat ini pihak Jepang sedang menjalankan proyek bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat kemampuan mitigasi bencana, terutama melalui penerapan teknologi smart sensing untuk memantau kondisi infrastruktur dan mendeteksi potensi kerusakan secara lebih dini.

Dalam sesi diskusi, Alfa Aritma Novianti, Manajer Pengendalian Proses dan Energi Perumda Air Minum Surya Sembada, mengatakan bahwa perusahaan tetap menempatkan keselamatan personel dan keberlangsungan layanan sebagai fokus utama. "Bagian K3 bertanggung jawab penuh dalam prosedur evakuasi, sedangkan bagian operasional akan melakukan pengecekan dan perbaikan fasilitas pasca bencana setelah kondisi dinyatakan aman," ujarnya.

Perusahaan secara konsisten melakukan berbagai upaya mitigasi setiap hari guna memastikan terpenuhinya layanan air aman bagi masyarakat, baik dari aspek kualitas, kuantitas, maupun kontinuitas pasokan. Upaya tersebut dilakukan melalui penerapan Water Safety Plan sebagai sistem pengelolaan risiko. Penerapan sistem ini ditinjau dan dievaluasi secara berkala setiap tahun sebagai bagian dari komitmen perbaikan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, delegasi Pemerintah Jepang mengapresiasi kerja keras Perumda Air Minum Surya Sembada dalam menjaga kualitas layanan dan mengelola tantangan perubahan iklim, terutama terkait meningkatnya kandungan kimia dan limbah pada musim kemarau panjang. Mereka mendorong agar Perumdam Surya Sembada dapat menjalin kerja sama lanjutan, termasuk konsultasi dengan lembaga kebencanaan seperti BPBD untuk membangun sistem manajemen bencana yang lebih terstruktur.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi wawasan teknis, tetapi juga membuka peluang kolaborasi strategis. Perumda Air Minum Surya Sembada menyambut baik masukan yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kesiapsiagaan serta memastikan pelayanan air bersih bagi masyarakat Surabaya tetap optimal dalam kondisi apa pun, termasuk saat terjadi bencana. Kunjungan ini menjadi momen berharga bagi kedua belah pihak untuk bertukar praktik terbaik sekaligus memperkuat upaya peningkatan kemampuan bertahan dalam penyediaan air bersih di masa depan.

HUMAS Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...