Skip to main content

Bentengi Remaja dari Narkoba, Dispora Gelar Penyuluhan Hingga Kelurahan

walikota memberi pengarahan siswa
SURABAYA (Media Bidik) - Maraknya peredaran narkotika dan obat/bahan berbahaya (Narkoba) di lingkungan pelajar dan masyarakat kota Surabaya, disikapi serius oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Dispora bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Surabaya, intensif mengadakan penyuluhan mengenai tentang bahaya kenakalan remaja yang menjerumus kepada HIV-AIDS dan penggunaan narkoba.

Seperti Rabu (20/5/2015) kemarin, dilakukan penyuluhan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Aula Kecamatan Sambikerep Surabaya. Turut hadir dalam acara tersebut Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, M.Afghani Wardhana, serta Kepala BNN Kota Surabaya, Suparti, Perwakilan Rumah Sakit Dr. Soetomo, Jajaran Muspida, Karang Taruna, LKMK dan juga tokoh masyarakat.

Kepala Dispora Surabaya, M Afghani Wardhana mengatakan, Pemkot Surabaya intensif melakukan penyuluhan kepada pelajar dan anak muda karang taruna agar mereka memahami tentang bahaya Narkotika. Harapannya, dengan memahami, mereka tidak akan tergoda untuk coba-coba.
"Terhitung sejak Februari 2015, sudah lebih dari enam kecamatan yang didatangi dan diadakan penyuluhan," tegas Afghani.

Menurut Afghani, acara seperti ini sangat efektif. Melalui interaksi secara langsung, anak-anak muda dipagari untuk bisa terhindar dari godaan Narkotika. Ke depannya, dia menyebut penyuluhan ini akan digelar menyeluruh di tiap wilayah kecamatan di Kota Surabaya. "Harapan kami, penyuluhan macam ini akan tersebar hingga tingkat–tingkat kelurahan jika memungkinkan, agar tingkat jangkauan kita lebih luas," imbuh mantan Sekretaris Dewan DPRD Surabaya ini.

Sementara Wali Kota Tri Rismaharini ketika berinteraksi dengan pelajar dan anggota karang taruna mengingatkan tentang bahaya Narkotika. Dia mengatakan, agar anak muda harus percaya diri, terus percaya kepada Tuhan dan menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah. Wali kota menjadikan keberhasilan pesepak bola muda Surabaya, Evan Dimas sebagai tolak ukur bagi keberhasilan setiap individu yang berasal dari daerah, namun tak kenal menyerah.

"Evan Dimas, yang juga anak Sambikerep, Surabaya Barat, tempatnya paling pojok, juga bisa sukses dan terkenal melebihi ibu," tegas Wali Kota Risma yang kemudian diikuti oleh tepuk tangan meriah para hadirin.

"Saya tidak ingin, anak muda Surabaya mudah ikut arus budaya negatif orang barat. Tingkah laku modern adalah, kita mendapat kemajuan bukan kemunduran. Bukan berfoya – foya dan minum – minuman keras," sambung wali kota perempuan pertama sepanjang sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini.

Dihadapan puluhan siswa dan juga anggota Karang Taruna, wali kota yang semasa muda gemar naik gunung ini mengingatkan agar anak-anak tersebut tidak keliru dalam memilih teman bergaul. "Sebab, jika sudah terjerumus tindakan kriminal, maka teman yang menjerumuskan tidak akan membantu kita," sambung walikota.

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni