Skip to main content

Tahun ini Hanya Tiga Kota Meraih Adipura Kencana

foto Nurwiyatno saat mengusung piala Adipura di taman surya
SURABAYA (Media Bidik) - Keberhasilan Surabaya mendapatkan Piala Adipura Kencana untuk keempat kalinya secara berturut-turut, Selasa (24/11). Ratusan pasukan kuning dan petugas kebersihan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan juga siswa-siswi dari berbagai sekolah, ikut merasakan kebanggaan memenangi Adipura Kencana.

Sebelumnya, piala penghargaan tertinggi di bidang kebersihan dan pengelolaan kota tersebut diarak dari Markas Korem 084 Bhaskara Jaya di Jalan Ahmad Yani menuju Taman Surya. Arak-arakan menggunakan beberapa jeep Willys tersebut dipimpin Pj Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno bersama rombongan SKPD dan sekolah penerima penghargaan. Bersama dengan Piala Adipura Kencana, juga diarak Piala Kalpataru untuk Lembaga Swadaya Masyarakat Tunas Hijau, juga tiga piala Adiwiyata, Indonesian Green Awards dan penghargaan status lingkungan hidup daerah. Tiba di Taman Surya, Nurwiyatno menyerahkan piala Adipura Kencana ke Ketua DPRD Surabaya, Armuji yang sudah menunggu di atas panggung. 

"Piala Adipura Kencana ini merupakan bukti nyata Surabaya semakin hebat, bersih dan berwawasan lingkungan. Saya sampaikan penghargaan tertinggi kepada SKPD yang membidangi, lembaga pemerintah dan tentu saja masyarakat yang telah bersinergi dan secara konsisten ikut menjaga kebersihan lingkungan di Surabaya," tegas Nurwiyatno dalam sambutannya.

Sementara Ketua DPRD Surabaya, Armuji menyebut keberhasilan Surabaya secara beruntun meraih Piala Adipura Kencana, bukan hanya kebanggaan bagi Pemkot Surabaya maupun DPRD Surabaya. "Adipura Kencana ini kebanggaan bagi seluruh masyarakat Surabaya. Ke depan, kita harus menjaga agar Surabaya tetap menjadi contoh kota bersih di Indonesia," ujar Armuji. 

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi menyatakan, ini merupakan penghargaan Adipura Kencana keempat beruntun bagi Surabaya, dimulai sejak 2012 lalu ketika Adipura Kencana pertama kali diperkenalkan. "Adipura Kencana ini baru ada tahun 2012 dan Surabaya langsung dapat. Surabaya konsisten dari tahun ke tahun. Kita satu-satunya kota yang meraih Adipura Kencana dalam em[at tahun beruntun dan kita pertahankan terus," ujar Musid Ali.

Disampaikan Musdiq, untuk tahun ini, hanya ada tiga kota di Indonesia yang memenangi Piala Adipura Kencana. Yakni Surabaya, Balikpapan dan Kendari. Tahun lalu, ada delapan kota yang bisa memenanginya. "Tahun ini penilaiannya lebih ketat. Untuk Adipura Kencana, penilaiannya memang lebih kompleks, berbeda dengan Adipura. Selain bersih, kualitas udara bagus, juga ada inovasi ," sambung dia.

Musdiq menjelaskan, salah satu poin besar dalam penilaian Adipura Kencana adalah sistem pengelolaan sampah. Dan yang menjadi keunggulan Surabaya adalah pengelolaan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Benowo yang sekarang dikelola secara modern. "Tidak hanya jadi kompos, tetapi juga diolah jadi energi (waste to energy)," jelasnya.

Pemkot juga telah melakukan berbagai inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Salah satunya menyulap lahan bekas TPA Keputih yang kini menjadi Taman Harmoni, juga memasyarakatkan masalah penghematan energi di sekolah dan kantor, menggerakkan green building dan menjaga ikon kota Surabaya hijau dengan banyaknya taman kota dan ruang terbuka hijau. "Dan tidak kalah penting adalah partisipasi masyarakat Surabaya yang konsisten mendukung program lingkungan kota. Kita lihat, prasarana seperti taman meski terbuka dan nggak ada pagar, tapi kondisinya tetap bagus karena kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan memang bagus," lanjut Musdiq.(pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...