Skip to main content

Benahi Pedestrian Untuk Persiapan Tuan Rumah Konferensi UN Habitat

suasana forum konfrensi UN Habitat di jakarta
SURABAYA (Media Bidik) - Sebagai tuan rumah konfrensi UN Habitat The Sixth Asia-Pasific Urban Forum (APUF-6)  dan High-level Regional Preparatory Meeting to Habitat III digelar di Jakarta pada 19-22 Oktober 2015. Salah satu pokok bahasan dalam pertemuan multi-negara tersebut adalah terkait kesiapan Surabaya sebagai tuan rumah Preparatory Meeting Committee Meeting 3 (PrepCom 3) Konferensi Habitat III pada Juli 2016. Dalam forum yang dihadiri para kepala daerah dari 57 negara serta beberapa pengurus UN Habitat itu, Pj Walikota Surabaya Nurwiyatno menyampaikan perkenalan singkat seputar Kota Pahlawan. Adapun yang disampaikan Nurwiyatno lebih banyak soal perkembangan terkini Surabaya, khususnya di bidang penataan permukiman.

Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat Walikota Surabaya periode 2010-2015 juga hadir dalam forum tersebut. Alumnus ITS itu diundang menjadi salah seorang speaker yang menyampaikan materi terkait pengalamannya selama menjabat Walikota Surabaya. Dikonfirmasi via sambungan telepon, Kepala Bappeko Agus Imam Sonhaji yang turut mendampingi Pj Walikota Surabaya mengatakan, Pemkot memanfaatkan stan pameran seluas 2x2 meter sebagai sarana memperkenalkan Surabaya pada para peserta forum. Menariknya, Pemkot menyediakan photo both gratis langsung cetak sebagai strategi menarik minat peserta. Alhasil, stan Pemkot Surabaya menjadi yang paling ramai dikunjungi.
"Para peserta tertarik berfoto di stan milik Pemkot. Setelah itu, mereka menggali lebih dalam informasi tentang Surabaya melalui buku, pamflet maupun film profil yang terus diputar," terang Agus.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat Kabag. Bina Program ini menuturkan, kendati penyelenggaraan PrepCom 3 Konferensi Habitat III terbilang masih lama, namun Pemkot tak ingin menunggu dalam memulai persiapan. Sejak pertengahan tahun ini, Pemkot telah menggelar rapat rutin guna membahas segala persiapan yang diperlukan demi mendukung kesuksesan acara. Menurut dia, langkah persiapan hingga saat ini telah menyentuh sejumlah unsur. Yakni, penyiapan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan bahasa Inggris bagi para kepala SKPD. Sebab, bukan tidak mungkin para tamu dari negara lain nantinya langsung bertanya hal teknis yang bisa dijawab oleh para kepala SKPD.

Selain itu, liaison officer (LO) atau petugas pendamping juga mulai disiapkan. Pasalnya, Pemkot akan menjadi tuan rumah bagi sekitar 5.000 orang dari 167 negara. Oleh karenanya, petugas pendamping peserta harus sudah disiapkan mulai jauh-jauh hari.
Tak ketinggalan, kata Agus, Pemkot mulai menggarap proyek-proyek penunjang berupa pedestrian. "Tempat acara sudah fix di Grand City. Untuk itu, pedestrian di sekitar lokasi akan kita benahi," ujarnya.

Adapun pedestrian yang akan dibenahi antara lain, pedestrian di Jl. Walikota Mustajab dan Jl. Wijaya Kusuma. Di lokasi tersebut, pembenahan pedestrian merupakan hasil kerjasama CSR pihak swasta. Di samping itu, Pemkot juga akan membenahi pedestrian di Jl. Embong Malang (sisi kanan), Jl. Blauran dan Jl. Praban. Hal itu bertujuan mendukung konsep mlaku-mlaku nang Tunjungan dengan cara menggarap pedestrian di sekitaran kawasan Tunjungan.
"Untuk proyek pedestrian Jl. Embong Malang dan sekitarnya, sekarang sedang dalam tahap penyusunan detail engineering design (DED). Lelang dijadwalkan pada November mendatang sehingga pengerjaan fisik bisa mulai Januari 2016," tutur Agus.

Tidak hanya pedestrian, Kampung Nelayan Kenjeran dan ekowisata mangrove juga tak luput dari perhatian Pemkot. Proyek prestisius Jembatan Kenjeran merupakan bagian dari upaya penataan kawasan pesisir. Harapannya, melalui sejumlah pembenahan, kawasan Kenjeran dan ekowisata mangrove bisa lebih tertata.
"Seluruh proyek penunjang, khususnya pedestrian ditarget selesai pada Juni 2016. Sedangkan untuk Jembatan Kenjeran rencananya rampung akhir tahun ini," pungkasnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...