Skip to main content

Dianggap Tidak Masuk APBD 2019, Komisi C Minta Risma Konsultasi ke DPRD

SURABAYA (Mediabidik) - Pembangunan museum olahraga Surabaya oleh Pemkot Surabaya, diakui dewan tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya tahun 2019. 

Komisi C DPRD Kota Surabaya meminta kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini agar konsultasi ke DPRD terlebih dahulu untuk membangun museum olahraga. 

Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron mengatakan, sebaiknya Risma konsultasi terlebih dahulu ke Bagian Anggaran (Banggar) DPRD Kota Surabaya, karena proyek museum olahraga tidak masuk dalam APBD Kota Surabaya tahun 2019.

Buchori Imron menambahkan, jika Risma merasa benar dengan tidak melalui Banggar DPRD Surabaya dalam proyek museum olahraga tidak menjadi masalah, yang penting kedepannya jangan sampai ada masalah hukum.

"Kewenangan Walikota itu sudah diatur dalam Undang-Undang, jadi ya monggo aja Bu Risma merubah Gelora Pancasila menjadi museum olahraga tanpa harus konsultasi ke dewan, karena proyek tersebut tidaka ada dalam APBD Surabaya tahun 2019." ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD Kota Surabaya, Rabu (06/02/2019).

Ia menjelaskan, sejauh ini Walikota Surabaya, Tri Rismaharini belum konsultasi baik dengan Banggar maupun Komisi C soal rencana Gelora Pancasila akan disulap menjadi museum olahraga. 

Namun, kata Politisi PPP Kota Surabaya tersebut, jika Bu Risma sudah merasa benar karena kewenangannya dilindungi Undang-Undang, ya silahkan aja rencana membangun mimpi museum olahraga direalisasikan, meski anngaran proyek tidak masuk dalam APBD Surabaya tahun 2019.

Buchori Imron kembali mengatakan, seharusnya setiap pembangunan di Surabaya Walikotanya terlebih dahulu konsultasi dengan DPRD. Namun, itu bisa saja tidak dilakukan oleh Walikota tapi pembangunan tetap di realisasikan. 

"Terpenting setiap pembangunan di Surabaya harus bermanfaat bagi warganya." ungkapnya. 

Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Dharmawan mengatakan, 
Ia menilai kebijakan tersebut ironis dengan fakta yang terjadi dengan penggunaan fasilitas olahraga yang dibangun oleh Pemkot Surabaya.

Aden mencontohkan, adanya fasilitas lapangan olahraga seperti lapangan sepakbola, dan hoki yang justru tidak bisa dimanfaatkan maksimal. Penggunaan tersebut dibuat aturan perizinan yang rumit. 

"Mau menggunakan lapangan Hoki tidak boleh, lapangan Thor susah dipakai. Tiba-tiba kok sekarang mau buat museum. Perlunya apa?," terangnya dengan nada kesal.

Menurut Politisi Partai Gerindra ini, pembangunan museum untuk prestasi para atlet kelahiran Surabaya jika hanya untuk sebagai kenangan prestasi boleh saja. Namun, jika terlalu berlebihan justru terkesan kemunduran.

Sebab, menurutnya saat ini seharusnya Pemkot Surabaya lebih intens dalam mengembangkan bibit atlet yang potensial. Terlebih, dalam pembahasan APBD Kota Surabaya Tahun Anggaran 2019 tidak tercantum pembangunan museum olahraga. "Setahu saya itu tidak ada dalam nomenklatur,"ungkap Aden. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Dukung Penyelenggaraan Layanan QRIS Trans Jatim, Bank Jatim Raih Penghargaan

SURABAYA|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Salah satu bentuk support Bank Jatim, yaitu memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.  Berkat pelayanan prima yang diberikan oleh BJTM itu, perseroan berhasil mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran non tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim. Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Dishub Jatim Dr Nyono dan diterima oleh Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah dalam acara Peresmian Operasional bus Trans Jatim Koridor IV (Gresik - Lamongan) dan Trans Jatim Luxury, di Alun-Alun Lamongan, pada Jumat (9/8/2024). Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy...

Pj Gubernur Jatim Lepas Atlet Jatim Menuju PON XXI Aceh-Sumut

SURABAYA|Mediabidik.Com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis atlet kontingen Jawa Timur (Jatim) dapat membawa pulang gelar Juara Umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut pada 9-20 September mendatang. Hal tersebut disampaikannya saat melepas Kontingen Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jumat (30/8/2024) sore.  Pelepasan tersebut ditandai dengan pemakaian jaket dan topi secara simbolis kepada perwakilan atlet dan pelatih oleh Pj Gubernur Adhy. Pj Gubernur Adhy mengatakan, optimisme raihan juara umum di PON kali ini sangatlah realistis. Mengingat pada gelaran PON XX di Papua tahun lalu, Jatim dapat menduduki juara ketiga. "Target tentunya yang terbaik lebih dari PON XX kemarin. Cita-cita kita jelas Juara Umum. Kita akan berjuang sekuat tenaga. Insya Allah nanti kami juga akan membersamai mereka bertanding. Kita doakan semoga Jawa Timur akan memperoleh juara umum atau paling tidak lebih daripada PON ke...