Skip to main content

Dewan Jatim Miris Lihat Infrastruktur Jalan, Jembatan Rusak dan Berlubang

SURABAYA (Mediabidik) – Hingga kini persoalan jalan rusak yang terjadi di wilayah Jawa Timur seperti sepanjang jalan di wilayah kabupaten Gresik tepatnya di daerah Betoyo sampai Manyar kondisinya memprihatinkan, pasalnya jalan tersebut belum di aspal oleh pemerintah sehingga setiap pengendara lewat situ dipastikan debunya berterbangan dan sangat menggangu pernafasan terutama bagi pengguna pengendara sepeda motor.
     
Anggota DPRD Jatim Ach.Firdaus Febrianto,SH.MM mengatakan, dirinya sangat miris melihat kondisi yang ada di kabupaten Gresik, karena sudah sering kali ia menyampaikan agar pemerintah memperhatikan jalan yang menghubungkan Betoyo hingga Manyar tersebut untuk di aspal.
     
" Sangking jenunya masyarakat menunggu tanggapan dari pemerintah, hingga akhirnya masyarakat melakukan demo stop jalan dengan harapan pemerintah segera melakukan pengaspalan jalan tersebut," terang Firdaus saat di temui di ruang kerjanya, Sabtu (18/3).
      
Namun, sepertinya  Pemprov Jatim lepas tangan terkait hal tersebut, sebab menurut pengakuan Pemprov jalan tersebut masuk rana BBPJN V Waru sehingga pemerintah pusatlah yang harus melakukan pengaspalan.
      
Sementara itu persoalan jembatan rusak masih sering dijumpai dibeberapa wilayah, semestinya pemerintah melalui instansi terkait membangun kembali jembatan-jembatan yang rusak.
     
" Keberadaan jembatan sangat penting di butuhkan masyarakat, karena salah satu akses penghubung dari desa kedesa lainnya bahkan dari wilayah ke wilayah lainnya,"tegas Anggota Komisi A DPRD Jatim. 
      
Di tambahkan Firdaus, masalah sertifikasi tanah di daerah Gresik yang mayoritas banyak berdiri perumamahan ternyata masyarakat disana kesulitan untuk mengurus HGB,  padahal mereka tinggal didaerah tersebut cukup lama 25 sampai 30 tahun tapi ternyata masih sulit mengurus dan terkesan terombang ambing.
    
"Ketika masyarakat ke BPN justru pihak BPN menyalahkan ke pihak pengembang (Developer) begitu pula sebaliknya ketika masyarakat ke pihak Developer justru BPN yang disalahkan," papar pria asli kelahiran Gresik ini.
    
Politisi asal Partai Gerindra Jatim tersebut sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pihak BPN dan Developer, karena itu sebagai wakil rakyat saya mendesak kepada pemerintah terutama pihak BPN unuk mempermudah masyarakat yang mau mengurus HGB rumah warga. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...