Skip to main content

2017, CCAI Luncurkan Mega Distribution Centre ke 4

Presdir CCAI, Kadir Gunduz saat menyambut Menteri Perdagangan, Pariwisata dan investasi Australia Steven Ciobo
Presdir CCAI Kadir Kunduz saat menyambut Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia
JAKARTA (Mediabidik) - Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) menyambut kunjungan dari Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia, Steven Ciobo, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson ke pabrik terbesar CCAI di Cibitung, Bekasi, Rabu (7/12/2016). 

Kunjungan disambut langsung oleh President Director CCAI, Kadir Gunduz, Supply Chain Director, Gigy Philip, dan Plant Operation Manager Pabrik Cibitung, Vasilii Gusko.
Tahun lalu, CCAI bersama-sama dengan The Coca-Cola Company (TCCC) mengumumkan komitmen investasi sebesar USD 500 juta yang dialokasikan di Indonesia untuk 3-4 tahun ke depan.

"Kami telah beroperasi di Indonesia selama hampir 25 tahun dan terus menjadi pemimpin penjualan, produsen, dan distributor minuman non-alkohol siap minum (ready-to-drink), disamping meningkatnya persaingan usaha," ujar Kadir Gunduz. 

Ditambahkan Kadir Gunduz, dia sangat bangga bisa menyambut delegasi Australia di pabrik terbesar di Indonesia. "Hubungan yang erat antara kedua pemerintah selalu menjadi bagian penting dari upaya kami dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, yang mana kami harap akan terus membawa kesejahteraan untuk semua stakeholder kami," ungkapnya.

Coca-Cola Amatil, saat ini merupakan salah satu produsen non-alcohol ready to drink (minuman ringan siap saji-NARTD) terbesar di Asia Pasifik, masuk ke Indonesia pada 1992. Pada akhir 2016, CCAI menjalankan 8 pabrik di seluruh Indonesia, 37 lini produksi, mempekerjakan 11.000 orang Indonesia untuk melayani lebih dari 700.000 pelanggan, dan menjual portofolio produk TCCC yang beragam, termasuk Coca-Cola, Fanta, Sprite, Frestea, Minute Maid, Schweppes, A & W, Aquarius, dan Ades. 

Pada 2017, CCAI akan meluncurkan mega distribution centre keempatnya yang akan berlokasi di Alba, Jawa Timur. Tiga mega distribution centre lainnya berlokasi di Medan, Jakarta dan Semarang. (haria)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...