Skip to main content

Komisi B Minta Pemprov Kelola Pabrik Gula BUMN yang Tutup, Tolak Import Raw Sugar/Gula Rafinasi

SURABAYA (Mediabidik) – Kebijakan Pemerintah Pusat yang akan menutup pabrik gula BUMN di Jatim dianggap kebijakan yang tidak berpihak kepada petani tebu dan tidak jelas, pasalnya jika pabrik gula BUMN tersebut tutup maka dipastikan petani tebu di Jawa Timur terancam kesulitan untuk menjual hasil panen tebu secara bagus.
     
Ir.Yusuf Rohana Anggota Komisi B DPRD Jatim yang membidangi perekonomian menyesalkan kebijakan Pemerintah Pusat yang dianggap gak jelas dan kurang pro terhadap petani tebu Jatim, karena itu dalam waktu dekat komisi B akan bertandang ke Komisi IV DPR RI untuk memfollow up tentunya juga berkordinasi dengan Komisi VI DPR RI  terkait kebijakan pusat menutup pabrik gula miliknya yang ada di Jawa Timur.
     
" Kebijakan rencana penutupan 9 pabrik gula BUMN ternyata belum disertai kajian yang cukup. Belum ada rencana pabrik gula  penampung untuk mewadahi hasil tebu masyarakat. Bahkan masih dalam kajian pihak independent, jika hasil kajiannya tidak selaras, maka rencana tersebut harus dibatalkan, anehnya lagi kebijakan penutupan 9 pabrik gula tersebut di umumkan bulan oktober 2016 saat petani tebu panen, sehingga patut di curigai ini ada unsur pesanan dari pihak luar, " terang Yusuf Rohana saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (25/1).
     
Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim tersebut juga meminta kepada Gubernur Jatim Soekarwo agar mengelola pabrik gula milik BUMN yang tutup tersebut dan mendesak Pemprov supaya menolak dengan tegas import Raw Sugar/gula rafinasi masuk ke Jawa Timur.
    
" Pemprov Jatim harus siap kelola Pabrik gula BUMN yang mau di tutup pusat supaya petani tebu di Jatim tidak kesulitan menjual hasilnya dengan harga yang baik," tegas Ketua Fraksi PKS Jatim .
    
Ditambahkan Yusuf Rohana bahwa dukungan pemerintah pusat terhadap perawatan lahan tebu yang belum 3 kali tebang atau Rawat Raton(RR) dan penggantian lahan dengan benih baru atau Bongkar Raton (BR) semakin menurun. Pada tahun 2014 dukungan  Rawat Ratoon masih  diberikan untuk 21.527 Ha. Tahun 2016 turun menjadi 4.455 Ha saja. Pada tahun 2017 ini tinggal hanya 950 Ha. 
      
Belum lagi, masih terang Yusuf,  Road Map Pergulaan Nasional sebagai kebijakan makro pergulaan hingga saat ini. Sehingga antar kementrian terkait, seperti Kementrian BUMN, kementrian perdagangan dan kementrian Pertanian tidak koordinatif. Padahal sudah ada pencanangan swasembada gula 4 tahun ke depan.  Maka mustahil swasembada itu akan tercapai
     
Karena itu Komisi B DPRD Jatim tegas meminta Pemprov Jatim untuk meningkatkan kembali perawatan Rawat Raton dan Bongkar Raton jika Pusat menutup pabrik gulanya. 
     
" Saya tegaskan sekali lagi agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur ambil alih untuk kelola pabrik gula BUMN yang tutup dan meningkatkan perawatan Rawat Raton dan Bongkar Raton supaya petani tebu Jatim bisa menjual hasil panennya dengan baik dan yang tidak kala pentingnya Komisi B  dengan tegas meminta Pemprov tolak import Raw Sugar/gula rafinasi masuk ke Jatim," tegas Yusuf Rohana,serius.(rofik).

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...