Skip to main content

Catatan Impresif BI di Tahun 2016

SURABAYA (Mediabidik) - Pemulihan ekonomi global masih terasa lemah dan ketidakpastian di pasar keuangan global mengemuka, perekonomian nasional dapat tetap tumbuh disertai dengan stabilitas makro ekonomi yang terjaga. perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,02 persen (yoy) di Triwulan III-2016.

Angka ini merupakan catatan yang impresif dibanding banyak negara berkembang di kawasan yang masih berjuang untuk dapat menjaga momentum pertumbuhannya. Hal ini disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W Martowardojo, Rabu (11/1/2017), usai sertijab Kepala Perwakilan BI Jatim.

Sertijab ini merupakan peralihan pemimpin Kantor Perwakilan BI Jatim, dari Benny Siswanto kepada Difi Ahmad Johansyah disaksikan langsung Gubernur Jatim, Soekarwo.

Catatan impresif ini mampu diraih bersamaan dengan inflasi yang rendah dan terkendali. Inflasi secara keseluruhan 2016, sebut Agus, tercatat 3,02 persen (yoy). "Kami berbesar hati bahwa capaian ini berada dalam kisaran sasaran inflasi yang ditetapkan sebesar 4±1 persen (yoy) dan lebih rendah dari capaian di tahun 2015," ujarnya.

Disamping itu, nilai tukar Rupiah di sepanjang 2016 tercatat relatif stabil dan menguat 2,34 persen terhadap USD. Hal ini menjadikan Rupiah sebagai mata uang dengan kinerja terbaik kedua di Asia, setelah Yen Jepang. Lebih lanjut, defisit transaksi berjalan serta defisit APBN 2016 juga berada dalam level yang sehat.

Stabilitas ekonomi yang terjaga dan risiko ekonomi yang terkendali, lanjut Agus, pada gilirannya memberikan ruang bagi BI untuk menjaga momentum pertumbuhan dan mendorong perbaikan permintaan domestik. Ia menyebut sepanjang 2016, BI telah melonggarkan kebijakan moneter melalui penurunan suku bunga acuan sebanyak 6 kali, dan menurunkan Giro Wajib Minimum sampai dengan 150 bps. Sebagai bagian dari bauran kebijakan yang ditempuh, BI juga melakukan penyesuaian kebijakan makro prudensial.

"Kami juga menyambut baik kolaborasi yang terus dibangun dalam upaya pengendalian inflasi Jatim, yang berhasil mencatat inflasi 2016 lebih rendah dari tingkat inflasi nasional, sebesar 2,74 persen (yoy). Kami mencermati Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Jatim telah berperan penting dalam mitigasi potensi risiko inflasi dari hari ke hari," paparnya.

Sementara, Pemimpin BI Perwakilan Jatim yang baru, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, siap menggandeng Jatim. Difi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BI Perwakilan Sumatera Utara itu mengaku akan meningkatkan koordinasi dan komunikasi untuk terus bersinergi mengawal pergerakan inflasi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jatim.

"Saya akan meneruskan kinerja positif yang telah dilakukan pimpinan sebelumnya, dan terus mendorong pengembangan ekonomi, agar bisa meningkatkan stabilitas sistem keuangan perbankan Jatim," tambahnya.

Pasca 2 tahun memimpin BI Jatim, Benny Siswanto diberikan mandat untuk menjadi Kepala Departemen Regional I yang membawahi Kantor Perwakilan BI di wilayah Sumatera. (haria)

Teks Foto : Acara sertijab, dari Pimpinan BI Jatim sebelumnya, Benny Siswanto kepada penggantinya Difi Ahmad Johansyah, di Kantor BI Jatim, Rabu (11/1/2017). (Foto : Istimewa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...