Skip to main content

Penyidikan Perkara Korupsi P2SEM Terancam Dihentikan

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur Sunarta, berjanji bakal berani mengambil keputusan terkait kelanjutan penyidikan dugaan kasus korupsi hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM). Hal itu dilakukannya demi mendapatkan kepastian hukum, atas pengembangan penyidikan kasus yang sempat melibatkan pimpinan DPRD Jatim sebagai terpidana pada beberapa tahun lalu.

Kendati hasil audit Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah terbit, rupanya tak juga membuat terang penyidikan kasus ini oleh Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Jatim.

Meski telah menerima hasil audit dari PPATK, penyidik Pidsus Kejati Jatim tetap 'sulit' menemukan pihak yang bertanggungjawab dalam kasus P2SEM. Hal itu diperparah dengan meninggalnya dr Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo pada Kamis (20/12) di Lapas Porong, Sidoarjo, yang digadang-gadang sebagai saksi kunci kasus ini.

"Kami harus sikapi kasus ini. Kalau memang tidak bisa, ya harus berhenti SP3 (Surat Penghentian Penyidikan). Kalau memang masih bisa, ya terus maju. Tapi kalau tidak bisa, ya harus berhenti. Kami tetap menjaga keadilan dan kepastian hukum. Kita harus berani," kata Sunarta, Rabu (23/1/2019).

Seandainya memang mengharuskan kasus ini di SP3, Sunarta akan melakukannya. Tapi, Sunarta mengaku, bukan berati kasus yang sudah di SP3 dikatakan 'tutup mati'. Namun jika dikemudian hari ditemukan bukti-bukti yang mendukung, pihaknya akan membuka kembali penanganan dugaan korupsi P2SEM.

"Jika suatu saat ada lagi (bukti-bukti), kita bisa buka lagi. Karena di dalam kalimat terakhir, Apabila dikemudian hari ditemukan bukti baru, bisa dibuka kembali," ucapnya.

Ditanya perihal target menyikapi perkembangan penyidikan kasus ini, Sunarta menambahkan, dalam waktu dekat akan disampaikan. "Dalam waktu dekat akan kita sikapi (apakah penyidikan kasus P2Sem diteruskan atau di SP3, red)," pungkasnya.

Sebelumnya, penyidik Pidsus Kejati Jatim telah menerima hasil dari audit Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hasil tersebut merupakan aliran-aliran uang terkait dugaan korupsi hibah P2SEM.

Diketahui, Kejati Jatim mengusut kasus ini sejak 2009 dan sudah banyak dihukum, termasuk Ketua DPRD Jatim saat itu, almarhum Fathorrasjid. Kasus dibuka lagi setelah saksi kunci, dr Bagoes ditangkap di Malaysia Desember 2017 lalu, setelah buron sejak ditetapkan tersangka pada 2010 lalu. Dokter Bagoes kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya di Porong Sidoarjo.

Sayangnya, belum juga menemukan titik terang dalam penyidikan kasus ini, dr Bagoes yang digadang-gadang sebagai saksi kunci dalam kasus P2SEM ditemukan meninggal dunia oleh penjaga di kamar selnya, di Lapas Porong, Sidoarjo, pada Kamis (20/12) sekitar pukul 06.15 Wib. Polisi menyebut, hasil visum menyatakan kematian dr Bagoes dikarenakan sakit jantung. Hal ini juga diperkuat dengan ditemukannya obat-obatan jantung, di dalam kamar selnya. (opan)



Foto : Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur Sunarta saat diwawancarai wartawan di kantornya. Henoch Kurniawan

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...