Skip to main content

24 Ribu Akses Jaringan Gas Bumi Untuk Warga Surabaya

SURABAYA ( Media Bidik ) - Proyek infrastruktur energi jaringan gas bumi di Kedung Asem, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Senin (2/5). Proyek senilai 285,2 miliar rupiah tersebut akan meng-cover 24 ribu sambungan gas bumi untuk rumah tangga di wilayah Surabaya tengah, timur dan selatan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, saat peresmian proyek, mengatakan, pemerintah pusat akan terus mendorong pemanfaatan energi gas bumi, baik untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Untuk memenuhi suplai kebutuhan rumah tangga, Sudirman menuturkan, pihaknya akan terus mengembangkan jaringan gas bumi di berbagai daerah.

"Proyek di Surabaya ini akan dijadikan percontohan untuk pengembangan jaringan pipa gas di kota/kabupaten lain," terang alumnus George Washington University ini.

Sudirman juga mengapresiasi kinerja Wali Kota Surabaya yang sangat antusias mewujudkan jaringan pipa gas bagi warganya.

Dirut PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso menyatakan, pengembangan jaringan pipa gas memiliki beberapa keunggulan, di antaranya ramah lingkungan dan sangat efisien. Hal itu, menurut dia, sejalan dengan konsep green city yang diusung Surabaya.

Dijelaskan Hendi, jaringan pipa gas akan melayani 4 kelurahan di Surabaya timur, 5 kelurahan di Surabaya tengah dan 4 kelurahan di Surabaya selatan. Untuk merealisasikan jaringan tersebut, PT PGN menggunakan pipa dengan total panjang 197 kilometer. Sedangkan target pemasangan yakni 150 alamat rumah per hari.

Sementara, Wali Kota Tri Rismaharini mengaku, dengan adanya jaringan pipa gas ini tentu akan lebih mempermudah warga. Dari sisi ekonomis, penghematan bisa mencapai 50 persen. Sebagai gambaran, sejak memakai gas, kampung lontong mampu menghemat 2 sampai 3 juta per bulan. "Makanya sekarang rumah warga kampung lontong bagus-bagus. Itu karena mereka dapat dana untuk perbaiki rumah dari penghematan itu," kata Risma -sapaan Tri Rismaharini-.

Sedangkan dari segi kemudahan, penggunaan jaringan gas bumi lebih praktis dibanding dalam bentuk tabung. Warga tidak perlu repot-repot mengangkat tabung gas karena gas sudah tersambung ke rumah melalui pipa. Hal ini tentu sangat memudahkan warga, khususnya yang tinggal di kawasan hunian vertikal seperti rumah susun. 

  
"Sekali lagi, saya atas nama warga Surabaya mengucapkan terima kasih untuk realisasi
proyek jaringan gas bumi ini," imbuh peraih gelar Doktor Honorus Causa dari ITS ini. Selain meresmikan jaringan pipa gas di Kedung Asem, Menteri ESDM beserta rombongan juga mengunjungi kampung kue di daerah Rungkut dan pembangkit listrik tenaga sampah di TPA Benowo.(pan)



Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...