Skip to main content

Hasil Operasi Gabungan, Dapati 2 Pengemudi Positif Narkoba

SURABAYA (Mediabidik) - Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Surabaya, mendapat perhatian serius dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya. Hari ini,  Senin (18/7/2017) Dishub menggelar operasi gabungan bersama TNI, Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Surabaya di Jalan A Yani.

Kepala Dishub, Irvan Wahyudrajat menuturkan, operasi gabungan kali ini melibatkan aparat kepolisian dan TNI. Selain itu, pihaknya juga menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Operasi ini rutin kita lakukan. Tujuannya untuk menekan angka kecelakaan," ujar Irvan Wahyudrajat. 

Irvan Wahyudrajat menyebutkan, berdasarkan data yang ada di Satlantas Polrestabes Surabaya, dalam satu tahun ada sekitar 900 peristiwa kecelakaan. Dimana sekitar 70 persen melibatkan kendaraan roda dua. Dan 90 persen usia produktif sekolah dan bekerja.

"Mayoritas kecelakaan menimpa pengendara yang masih dalam usia produktif," ungkapnya.

Menurut Irvan, mayoritas kecelakaan lalu lintas di kota pahlawan disebabkan oleh human error atau kesalahan manusia. Atas dasar itulah kemudian operasi gabungan kali ini digelar.

"Tidak hanya fisik yang kita periksa. Kita juga memeriksa pengemudinya," imbuh Irvan.

Irvan menjelaskan, dalam operasi gabungan tadi pagi Dishub bertugas memeriksa kelengkapan izin Trayek dan izin Kir. Sementara kepolisian memeriksa kelengkapan surat kendaraan seperti SIM dan STNK.

Sementara untuk Dinas Kesehatan dan BNN melakukan pemeriksaan tes urine dan kadar alkohol bagi pengemudi kendaraan, " Dari hasil tes urine ada dua pengemudi yang positif konsumsi narkoba,"pungkasnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...